Selasa, 06 Januari 2009

Berbagi Kasih Natal kepada Sesama

Natal kan tiba.. natal kan tiba..
Suasana syahdu mulai terasa saat memasuki bulan Desember
Sesyahdu hati kami ‘tuk berbagi kasih dengan para oma dan opa
Di Panti Werdha Melania, tepatnya di Jl. Pahlawan No.4, Rempoa – Ciputat.

Senangnya hati kami, dapat melanjutkan aktifitas bakti sosial kami yang ke-3, dimana kali ini kebetulan bertepatan dengan moment Natal, yaitu tanggal 20 Desember 2008. Sejak 1 minggu sebelum hari kunjungan kami ke Panti Werdha, kami telah sibuk menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari persiapan dana, pembagian tugas masing-masing, rencana acara serta hadiah dan kenang-kenangan yang akan kami bagikan ke seluruh anggota panti itu.

Walaupun sempat bingung memikirkan acara apa yang akan kami lakukan (maklum sebagian besar dari kami, mungkin ini kali pertama kami mengunjungi panti werdha), namun untungnya moment natal tak begitu menyulitkan kami untuk merancang acara. Menghias pohon natal, makan siang bersama rasanya cukup untuk mengisi acara baksos kami kali ini. Selebihnya.. biarkan suasana mengalir apa adanya… Sempat terpikir oleh kami, mungkin juga ada sesi curhat.. yah.. maklum oma opa biasanya suka sekali ngobrol… dan panjaaang… :)

Mengenai makanan yang akan menjadi hidangan makan siang bersama, kami berbagi tugas, dari 7 menu masakan, masing-masing dari kami mengambil bagiannya dengan sukarela dan sukacita. Dan untuk pohon natal yang rencananya akan digunakan sebagai acara pamungkas kami yaitu menghias pohon natal bersama, puji syukur bahwa ada diantara kami yang menyumbang, jadi kami tinggal melengkapi dengan hiasan-hiasannya saja… :)

Sebagai tambahan acara, persiapan mendadak untuk acara quiz telah kami siapkan pula plus hadiah kecil bagi setiap oma atau opa yang dapat menjawab pertanyaan yang kami berikan.

Kira-kira 30 menit sebelum pkl. 10.00, waktu yang kami sepakati untuk berangkat ke Panti Werdha, kami telah berkumpul di lokasi seperti biasanya. Karena lokasi cukup jauh, segera setelah barang-barang bawaan masuk semua ke dalam mobil, kami pun segera berangkat. Uugghh… lagi-lagi macet menghambat kami ‘tuk sampai di lokasi tepat waktu.. sehingga kami harus merubah sedikit rencana, yang semula akan diawali dengan kegiatan menghias pohon natal bersama, jadi langsung makan siang, karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang.. kasian oma opa nanti kelaparan…

Kedatangan kami disambut dengan hangat oleh seluruh anggota panti, baik pengelola panti dan para oma dan opa tentunya, yang sudah duduk rapi dengan mengenakan kaos seragam panti warna putih. Mereka menyanyikan lagu selamat datang, sebagai salam menyambut kedatangan kami. Tanpa berbasa basi terlalu lama, beberapa diantara kami segera membantu menyiapkan seluruh makanan yang kami bawa di meja makan.

Diawali dengan doa makan, kemudian makan siang pun segera kami santap bersama. Beberapa diantara kami membantu menyuapi makan oma atau opa yang sudah sangat sulit untuk makan sendiri. Dan ada beberapa juga yang harus kami antarkan ke kamar tidur, karena ada yang sedang sakit atau memang tidak dapat bangun dari tempat tidur. Haru dan bahagia tiada terkira kami rasakan saat itu…

Sembari oma opa menyantap makan siangnya ditemani dengan lagu-lagu natal yang diputar melalui CD Compo, beberapa diantara kami pun memasang pohon natal dan menghiasnya, karena rasanya sudah tak mungkin untuk melanjutkan acara menghias pohon natal bersama mereka, karena waktu yang tidak memungkinkan. Senang sekali rasanya bisa menghias pohon natal itu.. kebersamaan seperti ini rasanya sudah jarang kami temui bahkan di keluarga sendiri sekalipun. Tak berapa lama pun, pohon natal telah siap, cantik sekali warna hijau terang berbalut pita merah dan hiasan-hiasan nan menawan. Dan kami semua akhirnya selesai menyantap makanan kami.

Sebagai simbolis sah-nya pohon natal terang itu menghiasi aula panti, kami meminta salah satu perwakilan (oma atau opa), untuk menggantungkan hiasan bertuliskan “Merry Christmas” di pohon natal, sebagai tanda penghormatan kami kepadanya (yang kebetulan opa) sebagai anggota panti yang tertua.
Lengkaplah sudah pohon natal kami, dengan lampu berkelap kelip nan cemerlang, yang akan menjadi milik panti sebagai kenang-kenangan dari kami..

Setelah mereka semua kembai duduk rapi di kursi, kami pun melanjutkan acara quiz. Semula sempat tak yakin apakah para oma opa antusias mengikuti quiz dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan, namun dugaan kami salah.. mereka pandai sekali dalam menjawab dan sangat bersemangat. Senangnya….
Seselesai acara quiz, kami pun mulai bingung melanjutkan acara apa lagi, karena tak rela rasanya secepat itu kebersamaan kami berakhir, dan melihat mereka juga masih cukup bersemangat untuk bersama-sama dengan kami. Akhirnya kami pun mengajak oma opa, siapa saja untuk unjuk kebolehan.. menyanyi.. menari.. atau apalah.. karena menurut pengurus panti, mereka sangat senang bernyanyi…

Tanpa ba-bi-bu lagi, satu dua oma dan opa mulai angkat tangan untuk unjuk kebolehan. Diawali dengan seorang oma yang menyanyikan lagu jepang dan dilanjutkan dengan berpantun ria.. Wuiiihh… panjang kali pantun yang dibawakannya… satu.. dua.. tiga.. empat.. tak habis-habis pantun dia lantunkan, dengan hafal diluar kepala.. emm.. satu yang kami ingat “disana gunung disini gunung.. di tengah2 buah kenari, disana bingung disini bingung, menanti kekasih pujaan hati..” (hehe.. kalau gak salah ingat sih.. :).
Tak mau kalah, seorang opa pun maju ke depan, dan menyanyikan lagu Malam Kudus dalam bahasa batak. Yah.. walaupun kami tak mengerti bahasanya, namun kami sangat menikmati aksi dan suara opa itu.

Sudah tak ada lagi yang unjuk kebolehan, bingung lagi deh acara apa lagi ya.. untunglah salah satu pengurus panti segera melanjutkan acara dengan mengajak oma opa menari bersama.. dan CD lagu-lagu natal yang riang gembira pun kembali diputar… “Feliz Navidad.. feliz navidad.. “ beberapa dari kami maju ke tengah aula, membentuk dua lingkaran kecil, dengan bergandengan tangan satu sama lain, menggerakkan kaki dan sesekali berputar di tempat.. kemudian kami bergabung dalam satu lingkaran besar. Sementara yang lainnya tetap di tempat duduk dan bertepuk tangan mengikuti irama lagu.

Kira-kira 10 menit kami menari bersama, kami mengakhiri dan duduk kelelahan. Namun terlihat seorang oma masih sangat bersemangat menari.. bahkan nampak lebih kuat dibanding kami anak-anak muda. Dengan semangat terus melayani, salah satu dari kami pun jadi korban menemaninya menari… haha.. seru juga.. :)

Sebagai acara terakhir, kami membagikan bingkisan natal untuk para oma dan opa serta pengurus panti berupa parcel. Mereka sangat senang menerimanya.. terlebih lagi kami yang memberinya.

Dan beberapa dari kami sempat mengantar bingkisan ke salah satu oma yang sedang sakit di kamarnya. Kami mengobrol sangat seru sekali.. ternyata dia mantan seorang guru, dia ahli berbahasa Belanda dan Inggris. Kami pun diminta untuk tidak segan-segan meminta bantuan dia menterjemahkan tulisan atau bacaan bahasa Indonesia apapun ke dalam bahasa Belanda. Dan ternyata oma yang kami kunjungi itu, sekamar dengan oma yang tadi sangat antusias dengan aksi menari panggung. Dia pun dengan bangga menunjukkan salah satu sertifikat yang didapatnya dari lomba gerak jalan beberapa masa yang lalu. Yaah.. usia lanjut tak mematahkan semangat mereka untuk terus berkarya…

Waktu telah menunjukkan pukul 14.00, kebersamaan kami harus berakhir.. sedih juga rasanya berpisah dengan mereka.. namun mereka sudah cukup lelah dan perlu istirahat. Sebelum kami pulang, mereka menyanyikan lagu bersama ‘tuk ucapan selamat tinggal dan terima kasih… kalau dalam lagu yang mereka nyanyikan ada kata-kata “kamsia.. natur nuwun… terima kasih.. “ (siapa yang mengarang lagu ya.. lucu juga..) :)

Sebelum kami benar-benar pulang, kami sempat mampir untuk sekedar menengok dan memberi salam ke salah satu kamar yang memang khusus bagi oma atau opa yang perlu perawatan khusus…

Beberapa hal yang kami dapat dari kunjungan kami ke panti werdha itu adalah : usia lanjut bukan berarti tidak dapat melakukan apa-apa.. dan sebagaimana kami memperlakukan mereka dengan baik, sudah seharusnya pula kami melakukannya kepada orang tua kami.. karena setiap orang akan menjadi tua.. demikian pula dengan kita.. dan sampai kapan pun, setiap orang pasti mendambakan kasih sayang dan perhatian yang tulus.. seperti yang kami lakukan saat itu.

Kebersamaan yang kami rasakan sungguh indah tiada tara… Sampai bertemu lagi oma opa di lain kesempatan..

Jumat, 02 Januari 2009

Selamat Tahun Baru 2009

5..4..3..2..1… ppssssstt…. duar…duar.. suara letupan kembang api terdengar bertubi-tubi dan sebentar kembang api dengan gemerlap warna-warni pun terlihat indah bersama dengan bintang-bintang di angkasa yang gelap gulita malam itu...

Tanggal 31 Desember adalah tanggal yang dinanti-nantikan, malam pergantian tahun itu selalu siap menjadi moment yang tak ingin terlewatkan oleh setiap orang… Tempat hiburan, tempat makan/ restoran dan penginapan pun siap menanti datangnya panen uang, karena setiap orang pasti akan memburu tempat-tempat itu sebagai tempat singgah ‘tuk menghabiskan hari libur dan malam pergantian tahun bersama sanak saudara dan teman-teman. Bahkan mereka tak peduli dengan harga yang meningkat dua sampai tiga kali lipat dari harga normal, yang penting bisa “hepi..” :)

Sudah dua kali dalam 2 tahun terakhir, aku habiskan malam tahun baru di La Piazza – Kelapa Gading, bersama suami dan teman-teman, menunggu aksi kembang api spectacular yang digelar 15 menit menjelang pergantian tahun. 1 jam sebelum pkl. 00.00 malam, kami sudah menunggu di sebuah restoran, sambil makan malam bersama dengan ditemani lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan Ari Lasso, pengisi acara malam tahun baru malam itu, berbaur dengan suara gaduh terompet yang sesekali ditiup oleh beberapa pengunjung restoran, yang seakan tak sabar ingin membunyikan terompet pada jam yang sah (pkl 00.01 tentunya.. :) ).

Waktu menunjukkan pkl. 23.55, artinya 5 menit lagi menuju tahun yang baru. Sesekali aku berdiri dari kursi, memandang ke langit yang sesekali terlihat percikan kembang api yang mungkin dinyalakan oleh warga sekitar, yaahh… walaupun tak terlalu megah, tapi cukup bagus ‘tuk dilihat. Waktu terus bergulir, 2 menit lagi menuju pkl. 00.00, namun terlihat semua orang sudah berdiri dari kursi dan siap menonton pertunjukkan kembang api, dan beberapa diantaranya bahkan sudah siap dengan kamera digital, kamera handphone dan handycam, ‘tuk mengabadikan moment malam itu.

5..4..3..2..1… ppssssstt…. duar…duar.. suara letupan kembang api terdengar bertubi-tubi dan sebentar kembang api dengan gemerlap warna-warni pun terlihat indah bersama dengan bintang-bintang di angkasa yang gelap gulita. Suasana malam itu sangat meriah, suara letupan kembang api dan bunyi terompet disana sini.. sesekali kami bersorak serempak bak paduan suara ..”waaaah….” atau “wiiiiihhh….” serta keprok-keprok tepuk tangan , kala kembang api yang menyala sangat indah luar biasa.. Takjub.. dan decakan kagum dalam hati pasti dirasakan oleh setiap orang yang melihatnya.

Pemandangan kembang api itu memang membuatku terpesona, namun justru saat kualihkan pandanganku ke orang-orang di sekelilingku, rasa haru semakin kurasakan. Saat kulihat setiap orang mengarahkan pandangannya ke langit.. berdiri berdampingan dengan orang-orang terdekat, bahkan bergandengan tangan atau berpelukan satu sama lain.. dan angin malam yang berhembus tipis malam itu… aahh… malam yang sangat indah…. Dan kukembalikan arah pandanganku ke langit, dimana kembang api terus bercucuran tak henti… Setiap percikan kembang api yang tercurah ke bawah, bagaikan percikan harapan bagi setiap kami yang memandangnya. Harapan di setiap hati kami, yang tak terucapkan, namun terpendam dalam hati kami masing-masing. Adakah kami dapat menggapai setiap harapan itu.. ? Jawabannya tentu ada pada setiap usaha kita ‘tuk meraihnya…

Tahun yang baru.. tahun yang penuh perjuangan.. Karena dimana ada kehidupan, selalu ada perjuangan..
Mari kita berjuang ‘tuk menggapai setiap harapan yang kita miliki.. Bekerja keras, berpikir positif dan bersyukur selalu kepada Tuhan, kunci keberhasilan kita.

Selamat Tahun Baru 2009 sahabat-sahabatku.
Tuhan memberkati.