Minggu, 29 Maret 2009

Saatnya Memberi ...

Mungkin kita hanya melihat fenomenanya di sinetron-sinetron televisi atau sekedar mendengar cerita dari orang-orang di sekitar kita. Orang tua yang meninggalkan atau menitipkan anaknya di rumah sakit atau sebuah panti asuhan, dengan atau tanpa alasan apapun.

Bayi-bayi mungil yang tak berdosa harus hidup di lingkungan yang seharusnya bukanlah lingkungannya.. tidak di tengah-tengah orang tuanya maupun saudara-saudaranya.. Namun mereka tumbuh menjadi seorang anak dan menjadi dewasa di antara saudara-saudara walaupun tidak dalam satu pertalian darah, dan mereka justru menjadi satu keluarga besar, yang mandiri dan saling menyayangi.

Dengan perhatian dan kasih sayang dari para pengurus panti dan uluran kasih dari orang-orang yang peduli akan keberadaan merekalah, yang membuat mereka tetap ada di dunia ini, menjadi orang yang kuat dan siap menjadi pemenang.. pemenang bagi dirinya sendiri.. menang dari kesendirian, dari kepedihan dan dari kehampaan hidupnya.

Mari ulurkan tangan kita, satukan kasih dan sayang kita dan kita bagikan kepada mereka, anak-anak yang tumbuh tanpa kasih sayang orang tua namun berhak ’tuk disayangi dan bahagia..

Sahabat, ada saatnya kita menerima, dan ada saatnya kita memberi.. dan demikian seterusnya, kondisi itu akan terus berputar, bagaikan roda kehidupan..
Jadi, bagi sahabat-sahabatku yang ingin mewujudkan rasa kasih sayang dan peduli kepada anak-anak panti asuhan, mari bergabung dengan kami... Pls send message to my facebook or email add : indrawatiyeny@gmail.com untuk informasi lebih lanjut...

Tuhan memberkati.

Kamis, 19 Maret 2009

Menulis.. Susah atau Gampang ?

”Aku gak bisa menulis”.. , ”malu ah..” , ”tulisanku berantakan deh”..
”Janganlah, yang lain saja, lebih bagus tulisannya”.. ”bingung ah mau nulis apa..?”



Koq takut untuk menulis..??
Pernahkah kita menulis surat untuk sahabat pena nun jauh disana.. (jaman kita masih sekolah kali ya..), atau mungkin menulis surat cinta untuk sang pacar.. Dengan demikian seriusnya kita merangkai kata-kata menjadi suatu tulisan yang indah bukan..? Koq bisa..?
Yah... karena kita menulis dari hati ...

Kita sering takut untuk menulis.. takut tulisan kita dibilang orang tidak bagus.. , takut tulisan kita tidak dimengerti oleh orang yang membacanya.. , takut apa yang kita tulis tidak sesuai dengan kebutuhan atau bertentangan dengan kepentingan pihak lain...
Alasan-alasan tersebut wajar adanya.. namun janganlah menjadi penghalang kita untuk memulai menulis.. Karena... kalau tidak pernah dimulai.. maka tulisan indah karya Andrea Hirata (Buku Laskar Pelangi) atau tulisan kocak dan menghibur ala Hilman (Buku seri Lupus) tak akan pernah dapat kita nikmati..

”Aku sering punya ide yang terkadang sampai menumpuk di kepalaku, namun tak ada orang saat itu yang dapat aku ajak bicara atau sharing”, tanyaku kepada seorang teman yang hobi menulis, namun bukan seorang penulis.
Ya kalau begitu ditulis aja”, jawabnya singkat.
Tapi aku tidak bisa menulis”, kataku lagi.
Kalau kuperhatikan, kamu bisa bicara dengan aku atau teman-temanmu sedemikian lancar, menceritakan tentang topik-topik tertentu, mengenai pekerjaan misalnya, curhat tentang pacar, atau bahkan gosip.. Lalu, apa bedanya antara kamu bicara dan kamu menulis.. ? Tulisan itu ungkapan hati lho.. Jadi, siapapun sebenarnya bisa menulis.. ”
Oya..?”, tanyaku ragu...
Coba deh menulis mulai dari hal sederhana.. misalnya apa saja aktifitas yang kamu lakukan sepanjang hari ini, atau ketika kamu sangat menyukai sebuah film yang baru saja kamu tonton di bioskop, dan kamu ingin mengungkapkannya kembali melalui tulisanmu..?

Hingga suatu waktu aku mengalami suatu layanan yang cukup mengecewakan di sebuah toko yang kukunjungi tadi siang.. gerutu dan gerutu mewarnai bibirku sepanjang hari.. Tanpa kusadari, aku ambil sebuah pulpen dan beberapa lembar kertas yang tercecer di mejaku, dan aku mulai menulis.. Aku tulis pengalamanku yang mendapatkan pelayanan kurang baik itu dan heyy.. baru sebentar saja sudah 2 lembar kertas kuhabiskan.. Karena selain kutulis pengalaman buruknya, aku tambahkan dengan harapan-harapan aku akan pelayanan yang seharusnya..

Ternyata aku bisa.. dan aku tidak mengalami kesulitan dalam menulis.. Mengapa aku bisa lancar menulis ya..? yah... karena aku menulis dari hati ..
Menurut beberapa teman yang sempat membaca tulisanku itu, mereka mengatakan cukup baik.. yah.. hanya perlu dipoles lagi... dari caraku menyajikan ide pada tulisan, maupun pengetahuan-pengetahuan umum yang menunjang mutu tulisanku..
Mulailah timbul kepercayaan diri, ketika tulisanku sempat dimuat di majalah internal perusahaan dan dibaca orang banyak tentunya.

Sekarang aku tak takut lagi untuk menulis.. bahkan aku selalu ingin menulis dan menulis.. Karena dengan menulis, kita dapat menumpahkan seluruh isi hati dan pikiran, dan dengan menulis, kita dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan orang lain..

Maka, apa yang kudengar, kurasakan, dan kulihat, tak ragu lagi aku tuangkan dalam sebuah tulisan.. karena tulisan adalah ungkapan hati ...

Minggu, 15 Maret 2009

Kehidupan Malam... Mengasyikkan..??

Asap rokok yang mengebul.. bagaikan kabut pagi di area pegunungan.. membuat sekujur tubuhku bau asap.. uughh... belum lagi hidungku yang terasa sakit dan sesak..

Terlihat disana sini, wanita dan pria berpasang-pasangan, entahlah pasangan resmi atau bukan, juga sekelompok orang mulai dari ABG hingga om dan tante. Mereka tertawa-tawa, riang gembira dan menari-nari, ditambah dengan botol-botol minuman menghiasi meja mereka, sungguh pemandangan yang jarang kulihat.. Beberapa pelayan pun terlihat sangat sibuk di tengah-tengah hiruk pikuk ruangan, mengantar minuman, makanan kecil, sambil sesekali menyalakan senter kecil ketika sedang memperlihatkan bon ke pelanggan di mejanya, karena ruangan yang gelap dan padat. Tak seperti suasana jalan raya, yang semakin larut malam, semakin sepi, namun disini semakin malam, semakin maraklah suasana.. Yah.. bagaimana tidak.. selain berkumpul dengan teman-teman.. banyak hiburan yang dapat dinikmati, tarian memukau para dancer wanita (terkadang membuat mata para pria tak berkedip), dan sesekali diselingi dengan permainan band dan lantunan lagu-lagu yang sedang ”in” saat ini.

Walaupun aku tak suka dengan semua itu, namun mau tak mau aku pun menjadi bagian dari orang-orang di dalamnya, karena beberapa teman sepermainan kami (aku dan suamiku) merayakan ulang tahunnya disana. Setiap kali aku berada disana, setiap kali pula tak henti-hentinya aku berpikir, bahkan menggeleng-gelengkan kepala.. ”apa yang sebenarnya mereka cari di tempat seperti ini ?” Sempat kutanyakan ke beberapa teman yang sering mengunjungi tempat itu, apa alasan dan tujuannya, dan mereka berkata : ”cari happy.. , lagi bete.. , pe-de-ka-te ama cewek.., bingung mau pergi kemana lagi.., mumpung cewek gw lagi keluar kota.., kebetulan nyokap bokap lagi keluar negeri..., diajak teman yang minta tolong untuk menemaninya, dsb..”

Mendengar semua alasan itu, lagi-lagi aku gelengkan kepalaku dan tak habis pikir.. Cari happy or lagi bete.. sesekali aja bolehlah.. tapi setahu aku mereka hampir setiap minggu dua kali pergi ke tempat itu.. pe-de-ka-te ama cewe atau bingung mau pergi kemana.. emm.. Jakarta sedemikian luas.. apa sudah habis dikelilingi oleh mereka sehingga mereka bosan ya..? tapi yang lebih mengerikan adalah ketika alasan itu adalah mumpung pasangan atau orang tua mereka sedang keluar kota atau keluar negeri.. karena... itu berarti kepergian mereka tidak direstui oleh pasangan dan orang tuanya.. ?? emm...
Otomatis pula otak bisnisku mulai berhitung.. kira-kira berapa uang yang harus mereka keluarkan dari koceknya, untuk membeli sebotol atau sepitcher minuman (beralkohol) ? 1 juta.. 2 juta..? Membayar mahal untuk sesuatu hal yang dapat merusak tubuh sendiri ? Dan tidak cukup rasanya pulang ke rumah sebelum pukul 01.00 pagi.. artinya tidur hanya 4-5 jam saja, dan besoknya harus beraktifitas lagi.. apa yang dapat diharapkan dengan kondisi seperti ini ? Jadi... apa alasan mereka pergi ke tempat seperti itu sebanding dengan semua akibat ini ?

Pernah suatu waktu, aku mengutarakan hal ini ke beberapa teman yang dalam seminggu bisa dua kali pergi ke tempat itu. Dan mereka menjawabku dengan sangat santai : ”yah.. nanti kalau sudah punya pasangan.. pasti bisa berhenti sendiri lah.. ” dan ada lagi yang menjawab : ”yah.. hidup itu musti ada belok-beloknya kan.. kalau lurus terus, ga asikk..”

Tapi.. yah.. semua keadaan seperti ini terjadi seiring dengan kemajuan jaman. Dari teman ke teman.. Bermula dari mencoba akhirnya menyukai.. Tak dapat berbuat apa-apa karena selalu diajak atau berada di lingkungan yang mendukungnya. Siapapun dapat menjadi bagian di dalamnya. Namun satu hal yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya. Teman... banyak hal yang dapat kita lakukan selama kita hidup di dunia ini... Masih banyak hal positif yang dapat kita lakukan yang juga tak kalah menyenangkan...

Nonton bioskop, karaoke, naik gunung, camping, ke mal, main futsal, main basket, volley, renang, ke pantai, ke cafe, ke warnet, nge-gossip, nulis, motret.. bukankah juga menyenangkan ????