Senin, 18 Januari 2010

Makna "Ulang Tahun" Untukku...

Tulisan ini sengaja aku buat, bukan untuk “gaya-gayaan” atau “norak biar terkesan banyak yang mengucapkan selamat”, tapi dari hati yang paling dalam, sebagai wujud terima kasih ku atas ucapan dan doa kalian untukku... yang secara pribadi dan teristimewa ingin kusampaikan kepada kalian….

Nuhun sewu sanget or thanks so much or sie-sie untuk :
Mamaku tercinta, Lany-ciciku yang baikss (sering kasih kado, hehe..), Sandy-suamiku (mana kadonya..?? hihi…), Dessi Saraswaty (sms mu sms pertama yang kuterima di hari ini Des, selain dari Sandy.. ^_^ ), Koko Suriandi, Carla, Ricky Agustinus, Andre Ck, Umbo Karundeng, P Alam, Rony Wijaya, Herronita, Erwin Sofianto, Richard Gunawan, Fiona Lestari, P Agus Suharto, P Andreas, Yenni Yulianti, Melissa Chaniago, Meiny, Arwan Hidayat, Dee Aisah, Esti Praptiwi, Tyo, Lucy Aprilia, Karol Purba, Herman Salim, Rony Hendra, Poernama, Aryo Seno, Hermawan, Siska Sulistio, Helena Helen, Diana Leo, Lis Sien, Jaya, Deanne, Yenny Lesmana, Waasi S, Michelle, Yenny Gunawan, Devi, Ci Linda, Santoso, Khrisna Maharani, Mba Clara, Erni Yulianti, Netty, Yan Arianto, Novita Tueno, Indra Gunawan, Ririe, Timotius Talip, Handian, P Tikki, Zaenal, Bu Asti, Mba Grace, Mba Wiwin, Sandra, Mba Zia, Andre, Citra, Mba Debby, Mba Novi, P Alfa, Yohannes, Rinny, Budi Raharjo, Ci Liana, Martinus Teja, semua teman-teman GA dan Legal di Lantai 16 dan teman-teman lain yang mungkin belum kesebut (maap yah)…

Kata orang-orang saat ber-Ulang Tahun adalah saat yang membahagiakan..identik dengan suatu syukuran, perayaan, ucapan, hadiah, kebersamaan dsb.
Namun bagiku, dengan bertambahnya usiaku, aku justru malu dan takut menghadapi hari Ulang Tahun. Karena hari itu menggenapkan bertambahnya usia kita satu tahun dan langsung membawa pikiran ini ke cita-cita yang masih banyak belum terwujud. Sedih karena belum dapat berbuat apa-apa yang membahagiakan keluarga dan orang lain. Yah.. persepsi orang pasti berbeda satu sama lain, dalam menanggapi hari Ulang Tahun dan maknanya.

......

Sehari sebelum aku berulang tahun, aku terpeleset di halaman rumahku, karena lantai sangat licin akibat hujan yang kian turun berhari-hari. Tak berapa sakit sih, tapi sempat membuat jam tangan kesayanganku pecah kaca dalamnya, hiks.. Semoga itu bukanlah pertanda apa-apa bagiku. Namun suatu hal yang pasti, itu membuat mamaku kuatir akan keadaanku. Ada satu kisah lucu, dimana sesampainya aku di toko (hari Minggu jatahnya aku jaga toko – tidak di kantor), mamaku menelepon aku (melalui suster) hanya untuk menanyakan berapa nomor telepon rumah ku (rumah mertua sih... J ), karena esok pagi mama mau menelepon aku ’tuk mengucapkan selamat ulang tahun sebelum aku berangkat kantor, katanya. Sambil tertawa kecil, aku mengatakan kepada suster untuk menyampaikan ke mamaku, kalau besok telepon aku di handphone saja.

Dan pagi ini, tepat sebelum aku berangkat kantor, handphone aku berdering, dan mamaku orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Dengan suaranya yang agak terbata-bata (memang mamaku agak kurang jelas kalau berbicara, serasa berat.. dan bercampur dengan rasa haru sepertinya). Sebelum mengucapkan selamat ulang tahun, dia kembali menanyakan bagaimana kondisi aku akibat terpeleset kemarin. Ucapan selamat ulang tahun dari mamaku biasa saja (standard lah..), namun yang membuat aku haru adalah caranya yang lucu, menanyakan nomor telepon aku ke diriku sendiri, untuk mengucapkan sesuatu kepada aku juga. Note : Mamaku sudah sulit mengingat hari ulang tahun anak-anaknya. Terkadang aku dan kakak ku harus saling mengingatkan mama kapan kita masing-masing berulang tahun. Makasih ma untuk perhatian dan kasih sayangmu kepadaku...

Hal lucu lain adalah ulah kakak ku yang memajukan hari ulang tahunku. Sehari sebelumnya dia mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku lewat sms. Dan dia jadi malu ketika aku memberitahunya bahwa ulang tahun aku besok bukan hari ini. Dia mengatakan ”koq bisa ya, dari kemarin-kemarin koq gue ingetnya loe ultah tuh hari minggu, makanya gue buru-buru cari kado, karena takut ga keburu beli dan ketemu loe di rumah mama”. Note : Jadi, aku dan kakak ku jarang bertemu, sekali seminggu saja, itu pun belum tentu bertemu muka. Terkadang, kami hanya bertitip salam atau barang di rumah mama (tempat pertemuan kami). Niat kakak ku untuk menyiapkan hadiah buat aku, seakan tidak ingin terlewatkan hari ultahku, sungguh telah membuat aku haru. Bahkan hadiah yang dititipkannya di rumah belum aku ambil hingga hari ini.

Ucapan lainnya datang dari sms, email dan telepon. Namun yang baru aku alami selama aku berulang tahun, adalah ucapan via Facebook. Sepertinya ucapan via Facebook ini sudah menjadi trend saat ini. Memang terkesan standard, kurang personal, karena ucapan ini relatif dapat dilihat orang lain (dari wall atau profil kita). Namun aku sangat bersyukur punya teman-teman di Facebook (baik yang sudah kukenal sejak lama maupun baru, bahkan belum pernah mengenal wajah), dan dengan berbagai ucapannya. Kalau kata banyak orang, Facebook itu ”nora”, seperti ”orang kurang kerjaan’, ”narsis” dsb. Tapi hal positif yang aku amati dari Facebook (terkait dengan ”Birthday”), Facebook dapat menjadi media ”reminder” kita akan teman kita yang berulang tahun. Karena dengan adanya informasi si ”A” berulang tahun hari ini, kita mengucapkan selamat kepada si ”A” (yang sebelumnya mungkin bahkan lupa mengucapkan). Dan yang semula kita tidak tahu kalau si ”A” berulang tahun, kita jadi tahu dan turut mengucapkan pula (walaupun mungkin bertemu saja belum pernah). So... hidup Facebook !!

Ucapan lainnya tentu dari teman-teman sekantor.. seperti biasa, kebiasaan di lantai tempat aku bekerja, bila ada yang berulang tahun, kita ramai-ramaikan bersama... Sebenarnya aku sangat malu dengan suasana ramai seperti itu, tapi yah..setahun sekali, aku terima dengan senang hati.. Itu tandanya, teman-teman masih perhatian sama aku.. ya kan..?

Akhir kata, walau bertambah usiaku, berkerut wajahku, bahkan memuth rambutku, harapku ’tak kan mengendurkan semangatku untuk terus berkarya dan mengejar mimpi-mimpiku.. dengan dukungan kalian (keluarga dan sahabat-sahabatku), dan berkat Tuhan Yesus, aku yakin BISA (menenangkan diri sendiri.com)

Cheers,

Sabtu, 02 Januari 2010

Nikmatnya Saat Sebuah Impian Terwujud...

Sudah dari beberapa bulan yang lalu, sejak baksos kami ke-4, kami merencanakan untuk mengunjungi anak-anak penderita kanker. Namun karena satu dan lain hal, keinginan itu belum dapat terwujud. Hingga akhirnya kami berkomitmen dari jauh-jauh hari kami sudah harus mempersiapkan rencana kami, yaitu pergi mengunjungi anak-anak penderita kanker, entah dimana saja tempatnya. Kami pun mulai searching internet untuk mengetahui berbagai informasi tentang yayasan atau rumah sakit yang menampung anak-anak penderita kanker. Akhirnya kami mendapatkan informasi itu dan memutuskan untuk survey ke sebuah rumah, yang konon katanya merupakan rumah tinggal sementara/ singgah anak-anak penderita kanker beserta orang tuanya, selama masa pengobatan rumah sakit, namanya ”Rumah Kita”.

Begitu kami menapakkan kaki di Rumah Kita, kami langsung ”jatuh hati” dan keinginan kami bukan lagi sebuah keinginan namun sudah menjadi hasrat dan impian, untuk mengunjungi dan menghibur anak-anak disana. Kami survey ke Rumah Kita pada pertengahan bulan November dan rencana akan mengunjungi mereka pada bulan Desember, tepatnya tanggal 19 Desember 2009 (seperti tahun lalu, kami juga melakukan baksos di bulan menjelang perayaan Natal).
Dilingkupi rasa bahagia karena impian kami hampir terwujud, kami pun begitu semangat mulai merencanakan hal-hal apa saja yang akan kami lakukan dan berikan untuk mereka. Kami ingin memberikan yang terbaik. Rencana belanja dan target dana pun sudah di depan mata. Sempat membuat kami kaget setelah kami selesai menghitung, karena ternyata lumayan besar juga dana yang harus kami cari dan kumpulkan. Tapi kami tak patah semangat, kami terus berjuang demi adik-adik kami. Dibandingkan dengan penderitaan mereka, upaya dan tenaga kami mungkin belum berarti apa-apa.

Rencana baksos kami ke-6 di Rumah Kita ini sempat terancam batal, karena ternyata pada tanggal 19 Desember, waktu yang kami rencanakan untuk berkunjung, sudah ada yang booking untuk kunjungan juga. Kami diminta menunggu 2-3 hari untuk dikonfirmasi lebih lanjut. Tapi kami tetap melanjutkan usaha kami untuk mengumpulkan dana, sambil tetap berharap dan berdoa agar kami dapat kesana bulan Desember ini.
Setelah menunggu beberapa lama, kabar baik pun datang.. Yipiie...horee...senangnya, akhirnya pihak yang sudah membook terlebih dahulu membatalkan kunjungannya, sehingga kami dapat mengisi waktu tersebut. Puji Tuhan, alhamdulilah, impian kami semakin dekat..! J

Email, Sms, BBM, berupa ajakan ke teman-teman, saudara, sahabat, kami lakukan dengan gencarnya, tanpa merasa lelah dan malu J, agar semakin banyak yang dapat kami berikan untuk anak-anak disana. Karena kami sadar, kami tak dapat melakukan sendiri, tapi dengan bersama, kami semakin kuat dan dapat menolong mereka yang membutuhkan dengan lebih baik lagi.

Seminggu, dua minggu, nyaris sebulan, jumlah dana yang terkumpul masih belum cukup dari yang kami targetkan. Ditambah lagi dengan beban mental bahwa jumlah anak yang akan hadir saat kunjungan kami nanti akan lebih banyak dari yang dikonfirmasikan sebelumnya. Karena ternyata Pihak Yayasan ingin mengundang beberapa anak penderita kanker lainnya dari beberapa Rumah Sakit di Jakarta. Senang sih.. tapi kami sempat cemas bila kami tidak dapat menyenangkan anak-anak seperti yang mereka harapkan. Namun, kami tak putus asa, kami berusaha lagi menghubungi teman-teman, saudara, sekedar mengingatkan, kemudian meminta mereka mengajak teman-teman atau saudara lainnya, siapa saja lah yang ingin turut berpartisipasi..J. Dan... Tuhan memang sungguh baik, melalui teman-teman kami, dana yang terkumpul sedikit demi sedikit terus bertambah. Bahkan hingga saat kami sudah membelanjakan untuk sumbangan, dana itu terus berdatangan. Dari jumlah dana yang kami targetkan, kami sudah mendapat dua kali lipat ! Senang, haru dan bahagia kami rasakan saat itu.

Jumat, 18 Desember 2009

Lain seperti beberapa baksos yang kami lakukan sebelumnya, biasanya kami belanja dan mempersiapkan segala sesuatunya seminggu sebelum acara. Namun kali ini, karena kesibukan kami masing-masing, maka kami putuskan untuk belanja di hari libur (kebetulan ada hari libur pada H-1). Walaupun kami hanyalah beberapa orang perempuan, namun demi impian kami dan amanah dari para donatur yang telah menyumbang, kami pun belanja dengan penuh semangat, berkeliling-keliling ITC Kuningan, dari pkl. 10.00 pagi s.d 18.00 sore. Untunglah lokasi belanja dekat dengan base camp kami, sehingga kami dapat bolak-balik menaruh barang-barang. Banyak sekali barang yang kami belanjakan saat itu. Yah..serasa jadi kuli sehari gitu deh..

Sabtu, 19 Desember 2009

Pukul 12.30 kami berangkat dari Kuningan menuju Rumah Kita, di Jl. Percetakan Negara IX No. 3, Jak-Pus, dengan mengendarai 1 mobil dan 2 Taxi.
Kami tiba di lokasi 30 menit lebih awal dari yang kami rencanakan, karena jalan yang kami perkirakan macet ternyata cukup lancar. Begitu sampai, kami langsung merapikan semua barang sumbangan yang kami bawa untuk diberikan ke Rumah Kita. Sementara goodie bag kami bagikan langsung kepada anak-anak.
Waaahh..anak-anak sudah ada yang berkumpul, sepertinya mereka sudah siap dengan kedatangan kami. Perasaan senang bercampur bingung, apa yang harus kami lakukan ya.. karena Mas Dodo – si tukang sulap yang juga kami undang untuk memeriahkan acara baru 1 jam lagi tiba. Yaah.. kami tak boleh menyerah...kami sudah datang disana dan bertemu dengan anak-anak adalah kerinduan kami, maka kami mulai berbaur dengan anak-anak, setelah kami menyerahkan sumbangan kepada koordinator Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) – Ibu Inggrid.

Acara dimulai dengan acara perkenalan sekaligus membagikan goodie bag ke setiap anak yang hadir. Saat itu +/- 20 anak hadir beserta orang tuanya. Sementara +/- 5 anak lainnya tidak dapat hadir karena tiba-tiba harus dirawat di Rumah Sakit dan ada yang harus pulang ke kampung halaman, karena orang tuanya sakit.
Setelah acara perkenalan, anak-anak diminta untuk unjuk kebolehan, menyanyi, menari dan bercerita. Mereka anak-anak yang lucu, pintar dan penuh semangat. Tak terlihat sedikit pun mereka menderita ataupun lemah, yang terlihat hanyalah senyum dan tawa bahagia mereka.

Beginilah suasana kami bersama anak-anak dan beberapa orang tuanya di Rumah Kita. Puaslah hati kami dan nikmat rasanya..., melihat mereka tersenyum dan tertawa riang gembira saat itu. Sepertinya mereka tidak lagi merasakan sakit yang mereka derita. Senyum dan tawa kalian, sungguh kebahagiaan bagi orang tuamu dan kami, Dik... Semoga kakak-kakak dimanapun mereka berada terus ada di tengah-tengah kalian, senantiasa menemani hari-hari kalian sampai saat kesembuhanmu tiba...

Kami doakan agar Tuhan senantiasa memberkatimu dan memberikan mujizatNya untuk kesembuhan atas penyakitmu.
Tetap sabar dan semangat yah Dik... ! Amin.

~ The Cherish Club ~