Minggu, 03 November 2013

My New Life..New Journey..(The End)

sambungan...

Senin, 21 Oktober 2013 adalah hari ke-5 aku dan Angel di rumah sakit. Si cantik Angel masih di ruang perina. Menurut dokter, sore hari ini baru akan dicek lagi kadar bilirubinnya. Bila sudah membaik, maka Angel diperbolehkan pulang.

Dan pagi hari seperti biasa, aku mengunjungi Angel di ruang perina. Kulihat di ruang itu, banyak bayi yang juga sedang disinar. Selain mengunjungi, tentu saja aku berniat untuk memberinya asi. Kebetulan kata suster jaga di kamarku, anakku menangis tanda ia haus. Kulihat sudah ada beberapa ibu sedang menyusui bayi mereka masing-masing. Ada pula yang menitipkan botol-botol asi kepada suster untuk diberikan kepada bayi mereka. Hmmhh..bagaimana dengan aku? Memang apa yang akan kulakukan disini? Memberi asi? Asi yang mana?? Hiks.. Kulangkahkan kakiku perlahan dengan penuh rasa tidak percaya diri dan kutemui Angel.

Angel..mama datang nak... Kamu haus ya.. sini mama beri asi. Akhirnya dengan pede kuberikan asi kepadanya.. Beberapa menit berlalu, kumelihat asiku mulai keluar.. hah?? Apa tidak salah lihat?!? Benarkah? Thanks God! Kau dengar doaku.. Aku memang berharap bisa memberikan asi ekslusif untuk anakku, tapi saat itu rasanya aku tidak terlalu muluk-muluk, setidaknya bisa memberikan asi pertamaku (yang kata orang-orang itu namanya kolostrum, yang paling baik untuk dikonsumsi bayi). Selebihnya, aku hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik, bila diijinkan Tuhan maka aku akan terus memberikannya...

Tidak berapa lama, Angel sudah menangis lagi, mungkin ia kecewa karena asi yang diharapkan ternyata hanya beberapa tetes saja dariku.. Maap ya nak.. Lalu aku minta suster segera memberi susu tambahan untuknya. Dan...hap..hap..slurpp..napsu sekali Angel minum dari botol susu mungil itu...hehe..

Sore itu, aku menunggu hasil cek bilirubin Angel. Sekitar pukul 18.00, aku diinformasikan suster bahwa hasil bilirubin Angel sudah bagus yaitu 10.5, itu artinya besok bisa pulang..!! Yeay!! :)

Keesokan hari, Selasa 22 Oktober 2013 akhirnya aku membawa Angel ke rumah. Kupertemukan Angel dengan mamaku... Mama sangat senang sekali melihat cucu pertamanya. Haru aku melihatnya.. Yah, bagaimana tidak.. Setelah mamaku terkena penyakit stroke beberapa tahun lalu, semangatnya naik turun cenderung menurun. Aku berharap kehadiran Angel bisa menambah semangat dan melebarkan senyum di bibirnya. Kata ciciku bibir Angel mirip mamaku..hehe.. Omaaa!! (^^,)

Hari pertama Angel di rumah..
Yup..benar sekali kata orang-orang..siap-siap begadang yaaa..!!
Tik-tok..tik-tok..waktu menunjukkan pukul 21.00, 23.00, hingga hari pun berganti.. pukul 02.00, 05.00, dan Angel pun tidak berhenti menangis. Setelah diberi susu, tenang sebentar sekitar 10-15 menit dan ia pun menangis lagi.. Hadeuhh ada apa gerangan?!? Susu sudah, ganti pampers sudah, ac kamar sudah disesuaikan, digendong pun sudah.. Angellll...maapkan mama hampir stress.. hehe.. mama lebay ahh.. ^^

Pagi harinya, sudah pasti, aku teler! Badanku lemas dan tulang-tulangku terasa mau copot. Ditambah jaitan bekas operasi itu masih terasa nyeri, membuatku semakin tidak berdaya. Tapi aku harus tetap semangat, masa baru 1 hari udah mau nyerah.. hehe..

Aku mulai belajar menyesuaikan waktu dengan Angel. Saat ia tertidur aku usahakan ikut tidur dan sehingga saatnya ia bangun, aku sudah lebih siap dan masih bertenaga full.. :)
Tapi itupun tidak mudah. Lucu juga sih, lama-lama aku merasa seperti maling, sebentar-sebentar melirik ke mata anakku yang sedang tertidur, kalau matanya sudah mulai terbuka dan nampak gelisah, aku harus segera membuatkan susu untuknya. Menurut suster rumah sakit, susu sebaiknya diberikan dengan air panas (termos). Itu artinya begitu aku membuat susu, maka tidak bisa langsung diberikan, harus didinginkan terlebih dahulu. Dan saat menunggu susu itu dingin, Angel pun menangis dan seluruh badan tidak bisa diam.. Mmm.. jadi teringat game Tamagochi deh, mirip kondisinya seperti ini yah.. Bedanya, kalau di game itu, bila dinosaurus-nya menangis, sudah dikasih tahu, dia butuh apa. Apakah haus, kedinginan, kepanasan dll. Kalau bayi sungguhan? Tebak-tebak tak berhadiah deh.. hehe..

Dan waktu pun terus berlalu.. hingga tulisan ini aku buat, Angel sudah berusia 18 hari. Hari-hari cuti panjang, kulalui bersamanya. Melihatnya tidur disampingku, merupakan hal terindah dalam hidupku. Sebentar lagi ia berusia 1 bulan, 2 bulan, teruslah kau tumbuh dewasa nak.. Mama akan berikan apapun yang terbaik yang bisa mama berikan. Semoga kau tidak menyesal memiliki mama seperti ini yah.. Sehat dan kuatlah selalu ya nak.. Mama berharap kelak kau menjadi anak yang tegar, mandiri, patuh pada orang tua, menjadi penolong bagi sesamanya, serta yang terpenting takut akan Tuhan.

Semoga tulisan ini masih akan tersimpan hingga kau dewasa dan bisa membacanya. Kisahmu, kisah mama, kisah kita bersama..

Thanks so much untuk keluarga dan teman-teman semua yang selalu support aku selama hamil, melahirkan hingga saat ini dan mungkin seterusnya yah.. (^^,). Jangan bosen yah kalau daku tanya-tanya terus. Special thanks to Siti dan Sandra yang udah ngasih banyak info, Zia dan Reinhard yang ikut nemenin daku melahirkan, ciciku yang sengaja ga ngantor untuk nemenin aku pasca melahirkan, teman-teman sedivisi yang udah bersama-sama mendoakanku secara khusus sehari sebelum daku cuti melahirkan, teman-teman yang udah menjenguk diriku di rumah sakit dan yang selalu memberi semangat dan doanya, thanks to Grace, Mba Debby, Yuni, Fiona, Rony, Eva, Fitri, Ricky, Lala, Roma, Ipink, Lisa, Ruri, Devi, Hero, Lisien, Yenny, Dewi, Elya (thanks yah El, udah sengaja telpon dari Taiwan, ngasih semangat pada malam menjelang daku operasi). Banyak deh, maap ga bisa nyebutin satu per satu..hehe.. makasih yah semuanyaaa...

Angel ceneennng punya tante dan om yang baiiiikkk cekali... Doakan Angel cemoga cepet gede dan cehat teyus yaah... bay-bay.. *bye-bye  (^^,)

* The end *

Sabtu, 02 November 2013

My New Life.. New Journey.. (part_3)

sambungan...

Hari ini, Kamis, 17 Oktober 2013 adalah hari pertama aku bersama Angel, putri kecilku.. Begitu banyak ucapan selamat dan doa yang diberikan keluarga, sahabat dan teman-temanku atas kelahiran dirimu, nak.. Thanks so much yah semuanya...muach..muach..

Sore itu sekitar pukul 18.00, aku baru bisa melihat Angel lagi setelah kelahirannya di pagi hari. Ahh..akhirnya aku bisa memeluknya... Cantik, mungil, lucu dan menggemaskan, begitulah kira-kira yang bisa kugambarkan tentangnya. Tak pernah kubayangkan sebelumnya, di sebelah diriku tertidur seorang bayi.. dan itu anakku!

Walau tubuhku masih terasa lemas, sakit di bagian perut yang membuatku sulit bergerak, serta haus tiada tara karena aku masih puasa sejak kemarin malam, aku pun mulai mencoba memberinya asi. Tapi, nampaknya asi ku masih belum keluar.. hiks..
Ga apa-apa Bu, justru biar dirangsang oleh bayinya..nanti juga keluar”, kata salah satu suster disana berusaha menenangkanku..
Baiklah, kuiyakan saja apa kata suster itu, yang pasti aku masih diliputi perasaan haru dan senang karena akhirnya bisa memeluk putri kecilku...

Sekitar 2 jam aku bersama putriku, akhirnya dia pun harus kembali ke kamar bayi untuk beristirahat, karena di kamarku tidak boleh ada bayi menginap. Dan akhirnya, aku pun sudah boleh minum, setelah 12 jam pasca obat bius diberikan. Perlahan namun pasti kuteguk sampai habis gelas berisi teh manis dan air putih dalam botol itu.. Mmm.. legaaa...rasanya seperti di Surga.. hehe..lebay.com ahh.. (^^,)

Menjelang malam, seorang suster datang ke kamar membawakan obat-obatan dan vitamin untukku serta menanyaiku, ”Bu, mau asi ekslusif atau dengan susu tambahan?”. Dengan pede aku menjawab, ”asi ekslusif yah sus..”. ”Baiklah Bu, berarti kita tidak berikan susu tambahan ya buat dede-nya.. dan nanti setiap dede-nya haus atau menangis akan kita bawa ke kamar ibu untuk diberi asi”. ”Oke makasih sus..”, jawabku mengakhiri pembicaraan.

Dalam hati aku pun bertanya-tanya, apakah asiku sudah keluar? Bagaimana kalau tidak keluar juga, berarti putriku tidak minum? Memang sih katanya, bayi masih bertahan tidak minum selama 2 hari. Tapiii...aku tidak ingin menunggu sampai selama itu..kasian Angel pasti haus. Harus keluar..asiku harus keluar.., sebutku berulang-ulang dalam hati.

Malam pun tiba, malam pertama aku bersama Angel, tidak hanya malam ternyata, hingga subuh pun aku bersamanya, hampir setiap 3 jam sekali. Suster selalu membawa Angel ke kamarku bila ia menangis tanda kehausan. Dan..hingga subuh pun asiku belum keluar juga.. fiuhh.. :(

Hari pun berganti.. hari ke-2 kulalui bersama Angel dan pemulihan diriku pasca operasi. Sejauh ini, kondisiku mulai membaik, aku sudah bisa berjalan sendiri walau masih agak terasa nyeri. Namun, hingga hari ke-2 berakhir pun aku belum bisa memberi asi untuk Angel. Kuatir, bingung, sedih kembali kurasakan saat itu. Aku bertanya ke teman-teman, apakah normal kondisi seperti yang kualami ini.. Semuanya memberiku semangat untuk tetap memperjuangkan asi untuk anakku. Yah..aku juga ingin memberi yang terbaik untuk anakku..tapi bagaimana kalau hingga hari ke-3 juga belum bisa memberikan minum untuk anakku?? Mulai galaulah aku saat itu. Apakah aku sudah bisa menjadi seorang ibu, bahkan untuk memberinya asi pun aku tak bisa.. hikss..

Hingga akhirnya pada malam menjelang tidur, masih seputar asi, aku curhat ke beberapa teman di bbm. Salah satu teman (Roma), dia tidak hanya memberi semangat tapi juga menyarankan aku untuk berdoa sambil menumpang tangan di kedua payudaraku sambil berkata dan mengamini bahwa asiku akan keluar, percaya saja di dalam nama Tuhan Yesus! Aku mengucap kalimat permohonan itu kepada Tuhan berulang kali sambil menangis.. Entah mengapa, perasaan aku saat itu sedih sekali... :'(

Esok pagi aku bangun dengan kondisi tubuh yang semakin membaik dan berharap hari ini asiku akan keluar.. Sejak kemarin, berbagai cara sudah kuupayakan.. minum vitamin lancar asi dari dokter, massage payudara seperti yang diajarkan oleh para perawat disana, minum air hangat 30 menit sebelum memberi asi, makan sayur daun katuk berantang-rantang, hehe.. Tapi apa daya, lagi-lagi hingga tengah hari, asi pun belum keluar.. Akhirnya kuputuskan untuk memberikan susu tambahan untuk Angel. Aku tidak tega membiarkannya haus selama 3 hari. Dan mulai sore hari, Angel pun sudah mulai minum susu morinaga BMT dari rumah sakit.

Tapi aku tidak patah semangat.. Aku masih ingin memperjuangkan asi untuk anakku. Jadi, walaupun Angel sudah diberi susu, aku titip pesan ke suster untuk tetap membawa anakku kepadaku terlebih dahulu bila ia menangis karena haus dan akan kuberi dia asi (walau hanya kepura-puraan belaka). Karena menurut saran teman-teman, gak apa terus diberikan ke bayinya untuk merangsang asi keluar. Dan hari ke-4 pun terlewati sudah, lagi-lagi.. belum ada asi! Fiuhh.. :(

Menjelang hari kepulangan aku dari rumah sakit, Angel pun dicek (lagi) kadar bilirubin. Ternyata hasilnya melebihi standar (12), yaitu 12,9. Yah..terpaksa Angel belum boleh pulang dan harus disinar dan dibawa ke ruang khusus (perina), beda lantai dengan kamarku.. Hiks..semakin jauh deh aku darinya.. Tapi khusus orang tua, diperkenankan untuk menjenguknya kapan saja termasuk bila ingin memberinya asi. Hadeuhh...asi..asi..mana asiku... :(

Bersambung...

Jumat, 01 November 2013

My New Life..New Journey.. (part_2)

sambungan...
Kamis, 17 Oktober 2013 aku sudah bangun sejak pukul 06.00 pagi, segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap menyambut kelahiran putri kecilku.. Yah, karena pukul 09.00 adalah waktu yang direncanakan dokter untuk mengoperasiku. Duuh.. udah ga mikirin lagi deh apa yang akan terjadi nanti, hanya serangkaian doa yang terucap terus menerus dalam hati sejak kulangkahkan kakiku ke ruang pemulihan, yang merupakan ruang sementara sebelum dan pasca operasi. 

Sekitar pukul 08.45 pun aku dibawa menuju ruang operasi. Berulang kali para suster mengingatkanku untuk memanjatkan doa.. Duh semakin diingatkan koq jadi takut lagi yah.. :(. Segera kutepis rasa takut yang kembali muncul dan hanya fokus pada operasi yang sebentar lagi akan kujalani.  

Di ruang operasi, hanya aku, tiga orang dokter dan beberapa perawat yang siap membantu proses kelahiranku. Beberapa dari mereka sempat kulihat wajahnya, selebihnya hanya kudengar suaranya saja memperkenalkan diri dan saling ngobrol satu sama lain.

Dan tibalah saatnya langkah pertama adalah penyuntikan obat bius lokal di tulang belakang punggungku..  Tidaakkk..! Tapi...loh..lohh..koq sudah ya.. ternyata sudah berlalu dan aku tidak merasa sakit... Thanks God! Perlahan kedua kakiku mulai tidak dapat merasakan apa-apa artinya obat bius pun sudah bereaksi.

Sesaat setelah itu, aku mulai merasakan dua orang dokter di sisi kanan dan kiri perutku mulai memainkan pisau bedah, perlahan namun pasti. Ahhh..sebaiknya kupejamkan mataku saja dan bernyanyi. Tak henti aku menyanyikan sebuah lagu ”Ya Tuhan Tiap Jam”, yang tiba-tiba saja teringat dari pengalaman seorang teman (Helen) yang sempat kuajak curhat selama hamil. Ketika dia menjalani operasi, dia juga menyanyikan lagu ini karena hanya lagu itu yang teringat saat itu. Sama denganku, hanya lagu itu yang kuingat dan kunyanyikan dalam hati selama menunggu pisau-pisau itu menyelesaikan tugasnya.
”Ya Tuhan tiap jam..
kumemerlukanmu..
Engkaulah yang membri
sejahtera penuh..
Setiap jam ya Tuhan,
Dikau kuperlukan..
Kau datang Juruslamat,
Berkatilah....”

Dan tak berapa lama usai satu bait kulantunkan dalam hati, kudengar tangisan putri kecilku.. owaaaa...owaaaa.... Dan kudengar suara dokter yang berbicara.. ”nah sudah lahir..perempuan.. cantik..!”. Dan waktu saat itu ternyata pukul 09.15. Berarti proses kelahiran putriku hanya berkisar 10-15 menit saja. Thanks God..Thanks God..Oh My God! Aku sudah melaluinya..aku bisa melaluinya!! Tak henti kuberterima kasih kepada Tuhan..terlebih melihat putri kecilku yang ditempelkan ke dadaku oleh seorang perawat. Tak seberapa jelas aku melihatnya, hanya kepala mungil dengan kulit kemerah-merahan.

Setelah proses penjahitan selesai, aku dibawa kembali ke ruang pemulihan. Putri kecilku sudah lebih dahulu dibawa ke ruang tersebut untuk diambil cap jari tangan dan kaki serta diberi vaksin. Di ruang tersebut, keluarga dan seorang teman kantorku (Zia) yang sedari pagi turut menunggu proses melahirkanku terlihat sudah sibuk memotret putriku..hehe.. sayang mamanya belum bisa narsis.. kalau bisa ya pasti ikutan minta dipotret.. ^^

Callysta Angel. Nama yang kami berikan untuk putri kecilku. Callysta berarti putri paling cantik dan Angel berarti malaikat. Aku meyakini bahwa putriku yang cantik ini akan menjadi penolong bagi keluarga dan sesamanya kelak. Angel, begitulah nama panggilannya, lahir dengan panjang badan 49 cm, berat 3,544 kg. Mmmm..putri kecilku ini ternyata cukup besar yah. Gak sia-sia deh aku gendut semasa hamil.. kebanyakan makan es krim AW (monas) juga sih menjelang hari kelahiran... hehe.. J.

Sekitar 3-4 jam aku berada di ruang pemulihan sambil menunggu efek obat bius tidak ada lagi. Setelah itu aku pun dibawa kembali ke ruang rawat inap. Dan sejak saat itulah aku resmi merasa menjadi seorang ibu, yang bertanggung jawab penuh atas putriku mulai sekarang hingga ia dewasa kelak.

Bersambung...