”Yah..bisanya ikut-ikutan aja siiiih.. ! Ih.. itu kan sama dengan produk merek "A" ya.. ! Gak kreatif deh.. !?”
Kalimat-kalimat seperti itu sering kita dengar bahkan mungkin kita lontarkan ketika kita melihat suatu produk keluaran baru yang mirip atau cenderung sama dengan produk yang keluar terlebih dahulu. Apalagi produk keluaran baru itu merupakan produksi dari perusahaan yang tidak se"tenar" perusahaan pencetus produk pertama kali. Bahkan kebanyakan orang langsung men"cap" produk keluaran baru itu tidak lebih baik dari produk yang keluar terlebih dahulu.
Meniru..? Jadi Follower dong..? Yah... memang disebut Follower, tapi apakah menjadi Follower merupakan hal yang salah ? dan apakah Follower tidak dapat berhasil ? Jawabannya : TIDAK. Namun tentu saja semua itu tergantung bagaimana kita mengupayakan segenap pikiran dan kemampuan untuk mengimprovisasi produk kita menjadi "berbeda" di mata konsumen, meskipun konsep dasar dari produk kita sama dengan produk lainnya.
Sejak "TK" (sebut saja demikian), produk minuman teh dalam kemasan botol diluncurkan, aku lebih memilihnya dibandingkan produk minuman teh merek lainnya ("TB"). Padahal "TB" keluar terlebih dahulu bahkan dapat dikatakan produk pertama untuk minuman teh dalam kemasan botol, dan produk itu telah menguasai pasar cukup besar. Mengapa aku pilih "TK" ? Pertama, isinya lebih banyak dibandingkan "TB", pas dengan kebutuhan aku kala haus, tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Kedua mengenai rasanya... yah.. relatif sama dengan "TB". Ketiga, masalah harga..? relatif sama juga dengan "TB". Tapi kan dengan harga yang sama, aku dapat minum lebih banyak... Dasar konsumen... :)
Dari sekian banyak produk susu anak-anak yang beredar di pasaran. Dapatkah kita bayangkan bagaimana ketatnya persaingan di produk tersebut ? Tapi mengapa selalu bermunculan produk-produk baru, baik yang diproduksi oleh perusahaan yang sudah "exist" maupun perusahaan "new comer" ? Jawabannya adalah karena mereka melihat bahwa selalu ada peluang dan mereka memanfaatkan peluang itu dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Pada satu kesempatan, di tengah-tengah obrolan mengenai kebutuhan anak dengan beberapa temanku yang sudah memiliki anak, aku sempat menanyakan produk susu apa yang mereka pilih untuk anak-anaknya. Temanku yang satu mengatakan memilih produk "A", selain karena rasa yang disukai anaknya, juga karena produk itu sering memberikan hadiah langsung yang bermanfaat seperti VCD atau kaset yang mendidik anak-anak tentang pengenalan alam dan satwa. Dan temanku yang satu mengatakan bahwa untuk produk susu anak, ia tidak terpaku pada satu merek tertentu, terkadang ia membeli produk yang menawarkan promosi menarik. Contohnya apabila ada program discount "beli 3 gratis 1", pasti ia akan langsung membelinya bahkan untuk persediaan yang cukup lama.
Selain itu, aku pernah melihat promosi produk pewangi dan pelembut pakaian di sebuah supermarket, dimana produk itu mengunggulkan kelembutannya yang sangat nyaman bahkan untuk pakaian dan handuk anak-anak. Sungguh unik promosi yang dilakukannya, dimana mereka menempatkan sebuah tempat tidur anak yang mungil, dilengkapi dengan sprei, selimut dan boneka lucu di atasnya. Untuk setiap pembelian produk dalam jumlah tertentu, pembeli mendapatkan foto gratis langsung jadi untuk anaknya yang berpose di atas tempat tidur tersebut. Tempat tidur itu ditempatkan tepat di belakang kasir, meskipun berada di posisi agak ujung, namun dengan tampilan kasur dan perlengkapannya yang warna-warni mencolok, ditambah sang tukang foto bak fotographer handal serta pramuniaga cantik nan manis, sangat menarik minat pengunjung di supermarket bahkan pengunjung di luar supermarket untuk membeli produk itu.
Jadi, meskipun produk relatif sama, belum tentu penjualan dari perusahaan yang sudah terkenal dan masuk pasar terlebih dahulu akan lebih baik dibandingkan perusahaan yang mengeluarkan produk belakangan. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat membedakan produk kita dari yang lain, dari sisi harga yang lebih murah, tampilan produk yang unik, fungsi tambahan atas produk, program promosi yang menarik, dan masih banyak hal yang dapat kita upayakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Menjadi Follower itu bukan semata-mata hanya sebagai pengikut saja dan tidak dapat sukses. Begitu banyak hal yang dapat kita jadikan "pembeda". Jadi, walaupun berstatus sebagai follower, asalkan kita dapat mengelola segala sesuatunya dengan baik, mengutamakan dan mengenali kebutuhan konsumen, terus kreatif, serta tetap memperhitungkan Cost & Benefit, maka Follower pun dapat meraih sukses.
So.. Don't affraid to be Follower .. !
Kalimat-kalimat seperti itu sering kita dengar bahkan mungkin kita lontarkan ketika kita melihat suatu produk keluaran baru yang mirip atau cenderung sama dengan produk yang keluar terlebih dahulu. Apalagi produk keluaran baru itu merupakan produksi dari perusahaan yang tidak se"tenar" perusahaan pencetus produk pertama kali. Bahkan kebanyakan orang langsung men"cap" produk keluaran baru itu tidak lebih baik dari produk yang keluar terlebih dahulu.
Meniru..? Jadi Follower dong..? Yah... memang disebut Follower, tapi apakah menjadi Follower merupakan hal yang salah ? dan apakah Follower tidak dapat berhasil ? Jawabannya : TIDAK. Namun tentu saja semua itu tergantung bagaimana kita mengupayakan segenap pikiran dan kemampuan untuk mengimprovisasi produk kita menjadi "berbeda" di mata konsumen, meskipun konsep dasar dari produk kita sama dengan produk lainnya.
Sejak "TK" (sebut saja demikian), produk minuman teh dalam kemasan botol diluncurkan, aku lebih memilihnya dibandingkan produk minuman teh merek lainnya ("TB"). Padahal "TB" keluar terlebih dahulu bahkan dapat dikatakan produk pertama untuk minuman teh dalam kemasan botol, dan produk itu telah menguasai pasar cukup besar. Mengapa aku pilih "TK" ? Pertama, isinya lebih banyak dibandingkan "TB", pas dengan kebutuhan aku kala haus, tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Kedua mengenai rasanya... yah.. relatif sama dengan "TB". Ketiga, masalah harga..? relatif sama juga dengan "TB". Tapi kan dengan harga yang sama, aku dapat minum lebih banyak... Dasar konsumen... :)
Dari sekian banyak produk susu anak-anak yang beredar di pasaran. Dapatkah kita bayangkan bagaimana ketatnya persaingan di produk tersebut ? Tapi mengapa selalu bermunculan produk-produk baru, baik yang diproduksi oleh perusahaan yang sudah "exist" maupun perusahaan "new comer" ? Jawabannya adalah karena mereka melihat bahwa selalu ada peluang dan mereka memanfaatkan peluang itu dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Pada satu kesempatan, di tengah-tengah obrolan mengenai kebutuhan anak dengan beberapa temanku yang sudah memiliki anak, aku sempat menanyakan produk susu apa yang mereka pilih untuk anak-anaknya. Temanku yang satu mengatakan memilih produk "A", selain karena rasa yang disukai anaknya, juga karena produk itu sering memberikan hadiah langsung yang bermanfaat seperti VCD atau kaset yang mendidik anak-anak tentang pengenalan alam dan satwa. Dan temanku yang satu mengatakan bahwa untuk produk susu anak, ia tidak terpaku pada satu merek tertentu, terkadang ia membeli produk yang menawarkan promosi menarik. Contohnya apabila ada program discount "beli 3 gratis 1", pasti ia akan langsung membelinya bahkan untuk persediaan yang cukup lama.
Selain itu, aku pernah melihat promosi produk pewangi dan pelembut pakaian di sebuah supermarket, dimana produk itu mengunggulkan kelembutannya yang sangat nyaman bahkan untuk pakaian dan handuk anak-anak. Sungguh unik promosi yang dilakukannya, dimana mereka menempatkan sebuah tempat tidur anak yang mungil, dilengkapi dengan sprei, selimut dan boneka lucu di atasnya. Untuk setiap pembelian produk dalam jumlah tertentu, pembeli mendapatkan foto gratis langsung jadi untuk anaknya yang berpose di atas tempat tidur tersebut. Tempat tidur itu ditempatkan tepat di belakang kasir, meskipun berada di posisi agak ujung, namun dengan tampilan kasur dan perlengkapannya yang warna-warni mencolok, ditambah sang tukang foto bak fotographer handal serta pramuniaga cantik nan manis, sangat menarik minat pengunjung di supermarket bahkan pengunjung di luar supermarket untuk membeli produk itu.
Jadi, meskipun produk relatif sama, belum tentu penjualan dari perusahaan yang sudah terkenal dan masuk pasar terlebih dahulu akan lebih baik dibandingkan perusahaan yang mengeluarkan produk belakangan. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat membedakan produk kita dari yang lain, dari sisi harga yang lebih murah, tampilan produk yang unik, fungsi tambahan atas produk, program promosi yang menarik, dan masih banyak hal yang dapat kita upayakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Menjadi Follower itu bukan semata-mata hanya sebagai pengikut saja dan tidak dapat sukses. Begitu banyak hal yang dapat kita jadikan "pembeda". Jadi, walaupun berstatus sebagai follower, asalkan kita dapat mengelola segala sesuatunya dengan baik, mengutamakan dan mengenali kebutuhan konsumen, terus kreatif, serta tetap memperhitungkan Cost & Benefit, maka Follower pun dapat meraih sukses.
So.. Don't affraid to be Follower .. !