Jumat, 02 Januari 2009

Selamat Tahun Baru 2009

5..4..3..2..1… ppssssstt…. duar…duar.. suara letupan kembang api terdengar bertubi-tubi dan sebentar kembang api dengan gemerlap warna-warni pun terlihat indah bersama dengan bintang-bintang di angkasa yang gelap gulita malam itu...

Tanggal 31 Desember adalah tanggal yang dinanti-nantikan, malam pergantian tahun itu selalu siap menjadi moment yang tak ingin terlewatkan oleh setiap orang… Tempat hiburan, tempat makan/ restoran dan penginapan pun siap menanti datangnya panen uang, karena setiap orang pasti akan memburu tempat-tempat itu sebagai tempat singgah ‘tuk menghabiskan hari libur dan malam pergantian tahun bersama sanak saudara dan teman-teman. Bahkan mereka tak peduli dengan harga yang meningkat dua sampai tiga kali lipat dari harga normal, yang penting bisa “hepi..” :)

Sudah dua kali dalam 2 tahun terakhir, aku habiskan malam tahun baru di La Piazza – Kelapa Gading, bersama suami dan teman-teman, menunggu aksi kembang api spectacular yang digelar 15 menit menjelang pergantian tahun. 1 jam sebelum pkl. 00.00 malam, kami sudah menunggu di sebuah restoran, sambil makan malam bersama dengan ditemani lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan Ari Lasso, pengisi acara malam tahun baru malam itu, berbaur dengan suara gaduh terompet yang sesekali ditiup oleh beberapa pengunjung restoran, yang seakan tak sabar ingin membunyikan terompet pada jam yang sah (pkl 00.01 tentunya.. :) ).

Waktu menunjukkan pkl. 23.55, artinya 5 menit lagi menuju tahun yang baru. Sesekali aku berdiri dari kursi, memandang ke langit yang sesekali terlihat percikan kembang api yang mungkin dinyalakan oleh warga sekitar, yaahh… walaupun tak terlalu megah, tapi cukup bagus ‘tuk dilihat. Waktu terus bergulir, 2 menit lagi menuju pkl. 00.00, namun terlihat semua orang sudah berdiri dari kursi dan siap menonton pertunjukkan kembang api, dan beberapa diantaranya bahkan sudah siap dengan kamera digital, kamera handphone dan handycam, ‘tuk mengabadikan moment malam itu.

5..4..3..2..1… ppssssstt…. duar…duar.. suara letupan kembang api terdengar bertubi-tubi dan sebentar kembang api dengan gemerlap warna-warni pun terlihat indah bersama dengan bintang-bintang di angkasa yang gelap gulita. Suasana malam itu sangat meriah, suara letupan kembang api dan bunyi terompet disana sini.. sesekali kami bersorak serempak bak paduan suara ..”waaaah….” atau “wiiiiihhh….” serta keprok-keprok tepuk tangan , kala kembang api yang menyala sangat indah luar biasa.. Takjub.. dan decakan kagum dalam hati pasti dirasakan oleh setiap orang yang melihatnya.

Pemandangan kembang api itu memang membuatku terpesona, namun justru saat kualihkan pandanganku ke orang-orang di sekelilingku, rasa haru semakin kurasakan. Saat kulihat setiap orang mengarahkan pandangannya ke langit.. berdiri berdampingan dengan orang-orang terdekat, bahkan bergandengan tangan atau berpelukan satu sama lain.. dan angin malam yang berhembus tipis malam itu… aahh… malam yang sangat indah…. Dan kukembalikan arah pandanganku ke langit, dimana kembang api terus bercucuran tak henti… Setiap percikan kembang api yang tercurah ke bawah, bagaikan percikan harapan bagi setiap kami yang memandangnya. Harapan di setiap hati kami, yang tak terucapkan, namun terpendam dalam hati kami masing-masing. Adakah kami dapat menggapai setiap harapan itu.. ? Jawabannya tentu ada pada setiap usaha kita ‘tuk meraihnya…

Tahun yang baru.. tahun yang penuh perjuangan.. Karena dimana ada kehidupan, selalu ada perjuangan..
Mari kita berjuang ‘tuk menggapai setiap harapan yang kita miliki.. Bekerja keras, berpikir positif dan bersyukur selalu kepada Tuhan, kunci keberhasilan kita.

Selamat Tahun Baru 2009 sahabat-sahabatku.
Tuhan memberkati.

Selasa, 09 Desember 2008

Media Promosi Sederhana Tapi Efektif

Bingung mempromosikan produk ? Masalah dana..? Atau masalah media promosi..? Apakah ada media promosi yang sederhana tapi efektif... ? Tidak perlu bingung deh ......

Salah satu unsur yang kita kenal dalam Marketing Mix Strategy adalah “Promosi”. Adapun tujuan dari strategi promosi itu adalah menggerakkan para pembeli potensial dari tidak menyadari menjadi sadar untuk membeli. Dan media promosi yang paling sederhana tapi efektif adalah “diri sendiri”. Percayakah Anda..?

Pernah suatu waktu saya ditanya oleh seorang teman, yang kebetulan baru bertemu lagi dengannya, pada saat saya baru saja bergabung dengan salah satu perusahaan, setelah sempat sebelumnya di perusahaan lain namun di bidang yang sama yaitu perbankan.
“Sekarang kamu kerja dimana?” tanyanya.
“Di Bank ABCD”, jawab saya.
“Apa..?” tanyanya ragu seakan tak percaya dengan jawaban saya.
”A..B..C..D.. ” ujar saya sambil mengeja 4 huruf itu.
“Ooo...”, akhirnya dia mengerti.
”Koq Bank ABCD sih..?”, eh dia bertanya lagi.
“Memang kenapa?” ujar saya perlahan.
“Bank kecil bukan..?” tanyanya dengan nada sedikit berayun tinggi.
“Tapi akan jadi besar!”, jawab saya singkat, padat namun pasti.
“Ciee....” ujar teman saya dengan nada sedikit meledek.
”Bener koq memang bagus.. kamu pernah dengar produk tabungan ABCD gak, yang iklannya ada di televisi itu lho.. ! Produk itu banyak hadiahnya, namanya juga Tabungan Berhadiah Ganda... mau ikutan dapat hadiah gak..? bla..bla..bla ”.

Pembicaraan selanjutnya terserah Anda..! Mungkin saja pembicaraan tersebut akan berlanjut menjadi panjang, dan kita berpeluang untuk mempromosikan lebih banyak tentang produk-produk kita. Namun, tentunya kita harus cukup pengetahuan tentang segala sesuatunya, agar dalam menjawab pertanyaan tidak salah atau malah membingungkan. Cukup sederhana bukan..? Efektif kah..? Yah.. tergantung bagaimana niatnya kita untuk berbicara lebih banyak, memberikan penjelasan, sekaligus mempengaruhi target kita.

Di lain kesempatan, kira-kira 1 minggu setelah saya bergabung dengan Bank ABCD, saya harus mengurus pembukaan rekening Tabungan pribadi. Jujur saja, pada saat itu saya baru tahu bahwa ada yang namanya ”ATM XYZ”. Bagus, unik dan ngetrend, itulah kesan pertama saya mengenai ATM tersebut. Sebelum ATM itu jadi, saya langsung memberitahu kepada salah seorang teman saya, ”Di Bank ABCD ada ATM bagus lho.. , masa foto kita bisa muncul full satu kartu, fotonya juga bisa pilih sendiri lho, ya sesukanya gitu deh...bla..bla..bla..” Tidak lebih dari 2 hari, teman saya ingin ikut memiliki ATM tersebut, dan........ tambah pembukaan 1 rekening baru deh untuk Bank ABCD. Lumayaaaann..... :).

Sederhana bukan..? Yah mungkin ada yang berpikir bahwa pengalaman saya ini merupakan kebetulan saja. Kebetulan... ada teman yang bertanya tentang saya bekerja dimana sehingga saya dapat berbicara lebih banyak kepadanya, atau kebetulan juga teman yang saya ceritakan tentang ATM adalah teman dekat, jadi.. yah mungkin saja dia percaya apa pun yang saya bicarakan. Tapi.. tidakkah kita sadari, berapa banyak orang di sekitar kita, ada keluarga, teman, saudara, ... bukankah mereka berpotensi untuk menjadi target market kita ? Namun, semuanya kembali pada diri kita sendiri, apakah kita mau mempromosikan perusahaan dan produk-produk kita kepada orang lain ? Dan satu hal yang perlu diingat adalah apapun tanggapan mereka terhadap perkataan kita, ya harus diterima. Namanya juga usaha....... :). Apabila mereka menolak, tentu ada reason-nya, nah.. bukankah reason mereka justru dapat dijadikan masukan untuk perbaikan dan kemajuan kita ?

Jadi...... dimananapun kita berada, kalau kita berniat mendukung perusahaan tempat kita bekerja, maka promosi melalui diri sendiri .. ? Kenapa tidak .. ?!?!

Kupu-kupu Yang Sempurna

Pernahkah teman-teman membaca atau mendengar kisah ini :

Suatu hari seorang anak mengamati lubang kecil dari sebuah kepompong calon kupu-kupu, selama beberapa jam lamanya.
Calon kupu-kupu itu, yah.. terlihatlah calon kupu-kupu berjuang dengan memaksa dirinya, melewati lubang kecil itu. Dan kemudian kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya, dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Oleh karena rasa iba, akhirnya anak tersebut memutuskan untuk membantunya, kemudian dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu... kreshh.....
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun...kupu-kupu tersebut mempunyai tubuh yang gembung dan kecil serta sayap-sayap yang mengkerut. Anak tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang.

Seiring dengan berjalannya waktu. Akhirnya, semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap mengkerut, dan dia tak pernah bisa terbang.

Jadi teringat masa kecil, kala aku memberontak saat ibu akan menyuapi obat demam ke mulutku. Dengan lincahnya aku berlari kesana kemari dan menutup rapat-rapat mulutku demi menghindari sendok berisi bubuk puyer menghadang di depan mulut. Mengapa ibu sedemikian gigihnya menyuapi aku obat ? yah.. tentu agar aku lekas sembuh dari sakit. Dan aku harus dipaksa untuk meminumnya. Tidak mengenakkan memang rasanya kalau dipaksa melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Tapi kalau saja saat itu aku tahu bahwa pada akhirnya aku harus dipaksa untuk minum obat, mengapa saat ibu atau ayah menasehatiku untuk tidak bermain diluar rumah kala hujan dan selalu beristirahat siang dengan cukup, aku tidak melakukannya ya? Sekali dua kali dinasehati tidak cukup membuat aku berubah, hingga akhirnya aku harus mengalami demam yang tinggi, pusing kepala tak terkira dan aku dipaksa minum obat sehari dua kali. Dan sekarang, setelah aku dewasa, baru aku menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari segala penyakit.

Hidup ini penuh perjuangan! Sejak kita dilahirkan, ada perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya, saat anak terlahir ke dunia, ada perjuangan kedua orang tua untuk membesarkan anak-anaknya, dan ketika anak telah dewasa, ada perjuangan seorang anak dalam mencari jati diri dan menghidupi dirinya sendiri, keluarga dan orang tuanya, saat menjelang ajal pun, ada perjuangan melawan penyakit dan bertahan hidup, bahkan ketika ajal telah menjemput, ada perjuangan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap hidup tanpa keluarga yang utuh lagi. Dan perjuangan hidup itu kita lalui begitu saja ....

Namun terkadang kita tidak mengerti bahwa setiap perjuangan dalam hidup kita, itulah yang akan membuat kita besar dan kuat. Justru apabila kita hidup tanpa hambatan apapun, mungkin itulah yang akan melumpuhkan kita. Seperti kepompong yang dipaksa untuk keluar sebelum waktunya, dia akan menjadi ”kupu-kupu yang tak sempurna”.

Jadi, apakah kita akan menunggu sampai kondisi memaksa kita berubah atau kita mau berubah atas kemauan diri sendiri, menjalani setiap perubahan dengan penuh semangat serta menjadikan setiap perubahan yang terjadi adalah perjuangan kita untuk menjadi lebih besar dan kuat ?

Jawabannya ada pada diri kita masing-masing...
Namun yang pasti ”tidak ada paksaan dan jangan sampai kita dipaksa untuk berubah”, karena kita ingin menjadi ”kupu-kupu yang sempurna”, dengan sayap-sayapnya yang indah penuh warna berbaur dengan bunga-bunga nan harum mewangi...

Kata-kata bijak :
Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua hambatan, kendala dan masalah dalam hidupmu, dan yakinlah kita dapat mengatasi semua itu..

Kamis, 06 November 2008

Rebranding Perusahaan + Rebranding Diri = ... ?

”Tempat ngobrol enak sambil ngopi, bisa internetan pula, enaknya dimana ya ?” ....
Starbucks dong..”
Kalau ... ”Tempat makan cepat saji yang enak, relatif murah, lengkap dengan mainan anak-anak, dimana tuh ?” ... ”Mc D lah ya...”
Nah... kalau... ”Logo gambar topi warna merah, apa tuh.. ?” ... ”Pizza Hut kan... ”

Masih banyak contoh merk barang atau perusahaan yang sangat kita kenal, yang bahkan hanya dengan melihat logonya saja, kita sudah tahu produk atau perusahaannya. Apabila sudah tercipta kondisi seperti ini, maka ini hal yang luar biasa dan merupakan asset yang tak ternilai harganya. Mengapa demikian ?

Brand atau merek adalah representasi dan asosiasi sebuah produk, baik kualitas, harga, nilai maupun gengsinya. Sepotong nama ini dapat berarti banyak. Brand adalah pukau, daya pikat, pesona sekaligus pembeda dari yang lain. Brand inilah yang akan dapat memikat orang hingga mengagumi, memburu dan membeli sebuah produk atau karya. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah produk hanyalah dianggap sama semuanya secara fungsional. Namun dengan brand yang kuat, harga produk dapat menjadi berlipat ganda.

Oleh karena brand telah terbukti dapat menciptakan nilai yang berharga bagi sebuah produk dan perusahaan, maka banyak perusahaan yang mulai melakukan rebranding, dengan tujuan utama tentunya adalah untuk memperkuat brand-nya di mata konsumen. Dibalik sebuah brand, terdapat pernyataan janji yang harus dipenuhi. Itulah sebabnya, rebranding pun bukanlah sekedar berganti nama atau logo. Melekat tugas berat didalamnya, dimana kita harus memastikan bahwa persepsi konsumen perlu kita giring untuk yakin dengan brand yang baru tersebut, tentunya dengan menciptakan pengalaman baru yang lebih menyenangkan dan memuaskannya.

Keberhasilan dari rebranding perusahaan tidak dapat dilepaskan dari rebranding diri dari setiap anggota organisasi. Seperti halnya, brand sebuah produk atau perusahaan sangatlah penting, maka diri kita pun harus memiliki brand (citra) yang baik. Kalau selama ini brand kita sebagai karyawan di sebuah perusahaan terkesan biasa saja, maka sudah saatnya kita perlu memperbaikinya.

Dengan rebranding diri, berarti kita menentukan mau seperti apa kita dilihat dan dipersepsikan oleh orang lain dan perusahaan. Kita ingin dikenal sebagai seorang ”pekerja keras” ? (tentu kita harus bekerja keras tanpa mengenal lelah), sebagai orang yang ”bijaksana” ? (tentu kita harus bijaksana dalam segala hal), sebagai orang yang ”pandai berkomunikasi” ? (tentu kita harus mencari cara yang efektif dan efisien dalam berkomunikasi)”, sebagai seorang yang ”suka menolong” ? (ya tentu kita harus selalu menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan)”, dsb.

Kita yang menentukan, kita yang lakukan apa yang menjadi harapan brand atas diri kita dan kita promosikan brand kita dengan cara konsisten melakukannya. Niscaya, rebranding diri akan membawa dampak positif bagi diri sendiri, orang lain dan perusahaan.
Saya senang, semua senang, perusahaan tenang (karena memiliki asset berharga, yang tidak hanya didapat dari brand perusahaan namun juga dari brand yang baik dari setiap anggota perusahaan). Dan sebaliknya, perusahaan senang, semua senang, saya pun tenang.

Jadi, rebranding perusahaan + rebranding diri = TOP banget deh !!

Senin, 29 September 2008

Jangan Takut Menjadi Follower

”Yah..bisanya ikut-ikutan aja siiiih.. ! Ih.. itu kan sama dengan produk merek "A" ya.. ! Gak kreatif deh.. !?”

Kalimat-kalimat seperti itu sering kita dengar bahkan mungkin kita lontarkan ketika kita melihat suatu produk keluaran baru yang mirip atau cenderung sama dengan produk yang keluar terlebih dahulu. Apalagi produk keluaran baru itu merupakan produksi dari perusahaan yang tidak se"tenar" perusahaan pencetus produk pertama kali. Bahkan kebanyakan orang langsung men"cap" produk keluaran baru itu tidak lebih baik dari produk yang keluar terlebih dahulu.

Meniru..? Jadi Follower dong..? Yah... memang disebut Follower, tapi apakah menjadi Follower merupakan hal yang salah ? dan apakah Follower tidak dapat berhasil ? Jawabannya : TIDAK. Namun tentu saja semua itu tergantung bagaimana kita mengupayakan segenap pikiran dan kemampuan untuk mengimprovisasi produk kita menjadi "berbeda" di mata konsumen, meskipun konsep dasar dari produk kita sama dengan produk lainnya.

Sejak "TK" (sebut saja demikian), produk minuman teh dalam kemasan botol diluncurkan, aku lebih memilihnya dibandingkan produk minuman teh merek lainnya ("TB"). Padahal "TB" keluar terlebih dahulu bahkan dapat dikatakan produk pertama untuk minuman teh dalam kemasan botol, dan produk itu telah menguasai pasar cukup besar. Mengapa aku pilih "TK" ? Pertama, isinya lebih banyak dibandingkan "TB", pas dengan kebutuhan aku kala haus, tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Kedua mengenai rasanya... yah.. relatif sama dengan "TB". Ketiga, masalah harga..? relatif sama juga dengan "TB". Tapi kan dengan harga yang sama, aku dapat minum lebih banyak... Dasar konsumen... :)

Dari sekian banyak produk susu anak-anak yang beredar di pasaran. Dapatkah kita bayangkan bagaimana ketatnya persaingan di produk tersebut ? Tapi mengapa selalu bermunculan produk-produk baru, baik yang diproduksi oleh perusahaan yang sudah "exist" maupun perusahaan "new comer" ? Jawabannya adalah karena mereka melihat bahwa selalu ada peluang dan mereka memanfaatkan peluang itu dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif.

Pada satu kesempatan, di tengah-tengah obrolan mengenai kebutuhan anak dengan beberapa temanku yang sudah memiliki anak, aku sempat menanyakan produk susu apa yang mereka pilih untuk anak-anaknya. Temanku yang satu mengatakan memilih produk "A", selain karena rasa yang disukai anaknya, juga karena produk itu sering memberikan hadiah langsung yang bermanfaat seperti VCD atau kaset yang mendidik anak-anak tentang pengenalan alam dan satwa. Dan temanku yang satu mengatakan bahwa untuk produk susu anak, ia tidak terpaku pada satu merek tertentu, terkadang ia membeli produk yang menawarkan promosi menarik. Contohnya apabila ada program discount "beli 3 gratis 1", pasti ia akan langsung membelinya bahkan untuk persediaan yang cukup lama.

Selain itu, aku pernah melihat promosi produk pewangi dan pelembut pakaian di sebuah supermarket, dimana produk itu mengunggulkan kelembutannya yang sangat nyaman bahkan untuk pakaian dan handuk anak-anak. Sungguh unik promosi yang dilakukannya, dimana mereka menempatkan sebuah tempat tidur anak yang mungil, dilengkapi dengan sprei, selimut dan boneka lucu di atasnya. Untuk setiap pembelian produk dalam jumlah tertentu, pembeli mendapatkan foto gratis langsung jadi untuk anaknya yang berpose di atas tempat tidur tersebut. Tempat tidur itu ditempatkan tepat di belakang kasir, meskipun berada di posisi agak ujung, namun dengan tampilan kasur dan perlengkapannya yang warna-warni mencolok, ditambah sang tukang foto bak fotographer handal serta pramuniaga cantik nan manis, sangat menarik minat pengunjung di supermarket bahkan pengunjung di luar supermarket untuk membeli produk itu.

Jadi, meskipun produk relatif sama, belum tentu penjualan dari perusahaan yang sudah terkenal dan masuk pasar terlebih dahulu akan lebih baik dibandingkan perusahaan yang mengeluarkan produk belakangan. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat membedakan produk kita dari yang lain, dari sisi harga yang lebih murah, tampilan produk yang unik, fungsi tambahan atas produk, program promosi yang menarik, dan masih banyak hal yang dapat kita upayakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

Menjadi Follower itu bukan semata-mata hanya sebagai pengikut saja dan tidak dapat sukses. Begitu banyak hal yang dapat kita jadikan "pembeda". Jadi, walaupun berstatus sebagai follower, asalkan kita dapat mengelola segala sesuatunya dengan baik, mengutamakan dan mengenali kebutuhan konsumen, terus kreatif, serta tetap memperhitungkan Cost & Benefit, maka Follower pun dapat meraih sukses.

So.. Don't affraid to be Follower .. !

Kamis, 25 September 2008

Indahnya Berbagi...

Tak terasa 4 bulan telah berlalu..
Dengan kesibukan pekerjaan dan aktifitas rutin yang begitu menyita waktu kami..
Akhirnya kegiatan bakti sosial kami pun kembali dilaksanakan.
Kali ini tujuan kami adalah sebuah panti asuhan, tepatnya di Yayasan Panti Asuhan Anak Putra Utama 01 Klender, Jakarta Timur.

Kamis, 18 September 2008

Hiruk pikuk, lalu lalang orang-orang di sepanjang gang pertokoan hampir mengaburkan pandangan kami..
Ditambah suara teriakan para penjual memanggil-manggil calon pembeli sungguh memekakkan telinga kami.. Namun kami pun berjalan dengan pasti, berhimpitan dengan kerumunan orang disana.
Yah.. begitulah suasana perdagangan di Tanah Abang pagi itu sekitar pkl.09.00, ketika kami, 3 orang perempuan nekad berada di keramaian tesebut, demi mendapatkan pakaian baru ’tuk anak-anak panti yang sesuai dengan dana sumbangan yang terkumpul.

Dengan berbekal tekad dan semangat yang kuat (bercampur antara jiwa sosial dan belanja, akhirnya kami berhasil mendapatkan barang berupa pakaian anak-anak, yang jumlahnya... emm.. sekarung besar, yah.. hampir sebesar 2 orang dewasa kalau disatukan.... Puas lah hati kami, akhirnya kami kembali ke kantor (sebagai basis pengumpulan barang sumbangan), walaupun bermacet ria di panas terik yang membuat kerongkongan kami haus tiada taranya. Belanja pun dilanjutkan ke ITC Kuningan, ’tuk membeli tas anak-anak guna melengkapi baju yang telah kami beli..

Setelah semua barang terkumpul, kami bersatu padu membereskan persiapan semua barang sumbangan dengan sukacita. Merapikan plastik, membungkus, menyatukan tas dan baju, sampai menamai satu-satu paket per nama anak.

Tak terasa, dengan bantuan banyak tangan, pekerjaan pun selesai lah sudah, hanya tinggal melengkapi beberapa persiapan lainnya seperti games dan hadiah akan dilanjutkan esok hari, karena masing-masing dari kami pun sudah lelah seharian bekerja dan beraktifitas.

Sabtu, 20 September 2008

Siang hari pkl. 01.00, semua team The C Club tengah berkumpul di BNT. Sembari sebagian orang membereskan barang-barang untuk dibawa, sebagian lainnya briefing persiapan acara games. Dengan tetap semangat, kami pun membawa barang yang buanyaaakk... ke basement ’tuk siap diberangkatkan. Barang-barang mulai ditata sampai berjejal-jejal ke dalam mobil, dan akhirnya ... fiuhh... semua aman terkendali.. . Kami pun berangkat sekitar pkl. 02.30 ke lokasi.

Sesampai disana, sementara beberapa orang bertemu dengan ibu dan bapak pengurus panti, sebagian lainnya menurunkan barang-barang, sembari menunggu anak-anak berkumpul selesai sholat. Tak berapa lama pun, 89 anak tengah berkumpul di aula, tempat kami bermain dan berbagi kebahagiaan sepanjang hari itu. Nampak keceriaan di wajah anak-anak, walaupun letih sudah pasti dirasakannya, selain karena berpuasa, juga setelah beraktifitas di sekolah. Terlihat dua anak terlelap tidur di kumpulan anak-anak lainnya, bahkan ada yang tertidur di lantai (haha.. pasti capek sekali dia..  ), namun acara terus dilanjutkan.

Games dimulai dengan permainan kelompok. Mereka bermain dengan antusias, diawali dengan pemilihan nama kelompok yang bertemakan buah-buahan, ada mangga, pisang, salak, nanas, dsb. Game pertama adalah pertanyaan rebutan, dimana pertanyaan dapat dijawab oleh kelompok mana saja yang mengangkat tangannya. Apabila dapat menjawab maka nilai pun didapat. Pertanyaan demi pertanyaan dilalui tanpa kesulitan, walaupun ada satu pertanyaan yang sempat membuat ”geger” anak-anak panti plus The C Club, hanya karena soal kucing dan musang.. Jadi, berbentuk hewan apakah tokoh Naruto itu ? Kucing atau Musang.. ? Kucing.. ? Musang... ? uughh.... 


Games lain yang tak kalah seru adalah permainan pesan berantai, dimana 5 anak dari masing-masing kelompok harus membisikkan pesan yang diterima dari team The C Club, dimulai dari anak paling belakang sampai ke yang paling depan. ”Lutut kaki kakekku pegal-pegal karena berjalan-jalan di Pasar Baru”. Haha.. lucu sekali jawaban anak-anak itu, serius pula ketika membacakan pesan ke panitia. Ada yang lengkap, ada yang kurang lengkap, ada yang sangat tidak lengkap.. ”Lutut pegal-pegal di Pasar Baru.. ” apalah.. macam-macam deh..

Games kelompok terakhir adalah tebak raga, dimana ketua kelompok diberi soal kemudian harus diperagakan ke kelompoknya untuk ditebak jawabannya. Semua pertanyaan dilalap habis oleh anak-anak. Cerdas dan aktif sekali mereka..

Akhirnya, permainan kelompok pun usai sudah dan dimenangkan oleh Kelompok ”Mangga”, yang beranggotakan laki-laki semua, dan tentunya kelompok yang sempat protes mengenai ”Naruto adalah Kucing”. Haha.. teringat terus nih sepertinya.. Hadiah pun dibagikan ke para pemenang.

Note : Akhirnya penulis mendapat kepastian bahwa Naruto sebenarnya adalah.... M.u.s.a.n.g.. malu deh..

Acara selanjutnya, adalah unjuk kebolehan yaitu menyanyi. Mereka dengan percaya diri, tanpa malu-malu dan diminta-minta, maju ke depan, mengambil alih microfone dan langsung menyanyi.

Berjuta warna pelangi..
Di dalam hati..
Sejenak luluh bergeming..
Menjauh pergi..
Tak ada lagi..
Cahaya suci..
Semua nada beranjak..
Aku terdiam sepi...

Dengarlah matahariku
Suara tangisanku
Kubersedih
Karena panah cinta menusuk jantungku ...

.....

Begitulah kira-kira lantunan salah satu lagu yang dinyantikan oleh seorang anak perempuan. Lagu-lagu lainnya adalah tetap merupakan lagu dewasa masa kini, dari Peterpan .. Kangen Band, Agnes Monica, dan terakhir adalah Balonku... (akhirnya ada juga yang menyanyikan lagu anak-anak.. ). Hadiah bagi yang setiap anak yang sudah unjuk kebolehan pun dibagikan..


Keceriaan semakin bertambah, ketika kami membagikan paket baju, tas dan snack untuk masing-masing anak. Berkerumun, berteriak, berisik sekali suasana saat itu, seakan mereka tak ingin namanya terlewat atau tak disebut dalam pembagian hadiah tersebut.

Tak terasa, 2 jam telah berlalu.. Acara demi acara telah dilalui dan hadiah demi hadiah telah dibagikan, usai lah tugas kami hari itu. Sebelum kami melangkah pulang, kami sempat melihat aktifitas nge’band’ yang tengah dilakukan anak-anak di ruang yang berbeda. Terlihat beberapa anak pria memainkan alat musik (gitar, bass) dipandu dengan seorang pelatih, melantunkan sebuah lagu. Pintar sekali mereka bermain musik. Mereka hanyalah anak panti, yang telah kehilangan orang tua, namun mereka tak kehilangan masa depan ...

Walaupun tak sempat kami mengabadikan foto bersama seluruh anak panti, namun kami sempat berfoto ria dengan beberapa anak dan pengurus panti. Pertemuan kami akan berakhir, namun kenangan indah dan berjuta kebahagiaan yang kami rasakan saat itu tak akan terhapus dari lubuk hati kami yang terdalam.