Minggu, 29 Maret 2009

Saatnya Memberi ...

Mungkin kita hanya melihat fenomenanya di sinetron-sinetron televisi atau sekedar mendengar cerita dari orang-orang di sekitar kita. Orang tua yang meninggalkan atau menitipkan anaknya di rumah sakit atau sebuah panti asuhan, dengan atau tanpa alasan apapun.

Bayi-bayi mungil yang tak berdosa harus hidup di lingkungan yang seharusnya bukanlah lingkungannya.. tidak di tengah-tengah orang tuanya maupun saudara-saudaranya.. Namun mereka tumbuh menjadi seorang anak dan menjadi dewasa di antara saudara-saudara walaupun tidak dalam satu pertalian darah, dan mereka justru menjadi satu keluarga besar, yang mandiri dan saling menyayangi.

Dengan perhatian dan kasih sayang dari para pengurus panti dan uluran kasih dari orang-orang yang peduli akan keberadaan merekalah, yang membuat mereka tetap ada di dunia ini, menjadi orang yang kuat dan siap menjadi pemenang.. pemenang bagi dirinya sendiri.. menang dari kesendirian, dari kepedihan dan dari kehampaan hidupnya.

Mari ulurkan tangan kita, satukan kasih dan sayang kita dan kita bagikan kepada mereka, anak-anak yang tumbuh tanpa kasih sayang orang tua namun berhak ’tuk disayangi dan bahagia..

Sahabat, ada saatnya kita menerima, dan ada saatnya kita memberi.. dan demikian seterusnya, kondisi itu akan terus berputar, bagaikan roda kehidupan..
Jadi, bagi sahabat-sahabatku yang ingin mewujudkan rasa kasih sayang dan peduli kepada anak-anak panti asuhan, mari bergabung dengan kami... Pls send message to my facebook or email add : indrawatiyeny@gmail.com untuk informasi lebih lanjut...

Tuhan memberkati.

Kamis, 19 Maret 2009

Menulis.. Susah atau Gampang ?

”Aku gak bisa menulis”.. , ”malu ah..” , ”tulisanku berantakan deh”..
”Janganlah, yang lain saja, lebih bagus tulisannya”.. ”bingung ah mau nulis apa..?”



Koq takut untuk menulis..??
Pernahkah kita menulis surat untuk sahabat pena nun jauh disana.. (jaman kita masih sekolah kali ya..), atau mungkin menulis surat cinta untuk sang pacar.. Dengan demikian seriusnya kita merangkai kata-kata menjadi suatu tulisan yang indah bukan..? Koq bisa..?
Yah... karena kita menulis dari hati ...

Kita sering takut untuk menulis.. takut tulisan kita dibilang orang tidak bagus.. , takut tulisan kita tidak dimengerti oleh orang yang membacanya.. , takut apa yang kita tulis tidak sesuai dengan kebutuhan atau bertentangan dengan kepentingan pihak lain...
Alasan-alasan tersebut wajar adanya.. namun janganlah menjadi penghalang kita untuk memulai menulis.. Karena... kalau tidak pernah dimulai.. maka tulisan indah karya Andrea Hirata (Buku Laskar Pelangi) atau tulisan kocak dan menghibur ala Hilman (Buku seri Lupus) tak akan pernah dapat kita nikmati..

”Aku sering punya ide yang terkadang sampai menumpuk di kepalaku, namun tak ada orang saat itu yang dapat aku ajak bicara atau sharing”, tanyaku kepada seorang teman yang hobi menulis, namun bukan seorang penulis.
Ya kalau begitu ditulis aja”, jawabnya singkat.
Tapi aku tidak bisa menulis”, kataku lagi.
Kalau kuperhatikan, kamu bisa bicara dengan aku atau teman-temanmu sedemikian lancar, menceritakan tentang topik-topik tertentu, mengenai pekerjaan misalnya, curhat tentang pacar, atau bahkan gosip.. Lalu, apa bedanya antara kamu bicara dan kamu menulis.. ? Tulisan itu ungkapan hati lho.. Jadi, siapapun sebenarnya bisa menulis.. ”
Oya..?”, tanyaku ragu...
Coba deh menulis mulai dari hal sederhana.. misalnya apa saja aktifitas yang kamu lakukan sepanjang hari ini, atau ketika kamu sangat menyukai sebuah film yang baru saja kamu tonton di bioskop, dan kamu ingin mengungkapkannya kembali melalui tulisanmu..?

Hingga suatu waktu aku mengalami suatu layanan yang cukup mengecewakan di sebuah toko yang kukunjungi tadi siang.. gerutu dan gerutu mewarnai bibirku sepanjang hari.. Tanpa kusadari, aku ambil sebuah pulpen dan beberapa lembar kertas yang tercecer di mejaku, dan aku mulai menulis.. Aku tulis pengalamanku yang mendapatkan pelayanan kurang baik itu dan heyy.. baru sebentar saja sudah 2 lembar kertas kuhabiskan.. Karena selain kutulis pengalaman buruknya, aku tambahkan dengan harapan-harapan aku akan pelayanan yang seharusnya..

Ternyata aku bisa.. dan aku tidak mengalami kesulitan dalam menulis.. Mengapa aku bisa lancar menulis ya..? yah... karena aku menulis dari hati ..
Menurut beberapa teman yang sempat membaca tulisanku itu, mereka mengatakan cukup baik.. yah.. hanya perlu dipoles lagi... dari caraku menyajikan ide pada tulisan, maupun pengetahuan-pengetahuan umum yang menunjang mutu tulisanku..
Mulailah timbul kepercayaan diri, ketika tulisanku sempat dimuat di majalah internal perusahaan dan dibaca orang banyak tentunya.

Sekarang aku tak takut lagi untuk menulis.. bahkan aku selalu ingin menulis dan menulis.. Karena dengan menulis, kita dapat menumpahkan seluruh isi hati dan pikiran, dan dengan menulis, kita dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan orang lain..

Maka, apa yang kudengar, kurasakan, dan kulihat, tak ragu lagi aku tuangkan dalam sebuah tulisan.. karena tulisan adalah ungkapan hati ...

Minggu, 15 Maret 2009

Kehidupan Malam... Mengasyikkan..??

Asap rokok yang mengebul.. bagaikan kabut pagi di area pegunungan.. membuat sekujur tubuhku bau asap.. uughh... belum lagi hidungku yang terasa sakit dan sesak..

Terlihat disana sini, wanita dan pria berpasang-pasangan, entahlah pasangan resmi atau bukan, juga sekelompok orang mulai dari ABG hingga om dan tante. Mereka tertawa-tawa, riang gembira dan menari-nari, ditambah dengan botol-botol minuman menghiasi meja mereka, sungguh pemandangan yang jarang kulihat.. Beberapa pelayan pun terlihat sangat sibuk di tengah-tengah hiruk pikuk ruangan, mengantar minuman, makanan kecil, sambil sesekali menyalakan senter kecil ketika sedang memperlihatkan bon ke pelanggan di mejanya, karena ruangan yang gelap dan padat. Tak seperti suasana jalan raya, yang semakin larut malam, semakin sepi, namun disini semakin malam, semakin maraklah suasana.. Yah.. bagaimana tidak.. selain berkumpul dengan teman-teman.. banyak hiburan yang dapat dinikmati, tarian memukau para dancer wanita (terkadang membuat mata para pria tak berkedip), dan sesekali diselingi dengan permainan band dan lantunan lagu-lagu yang sedang ”in” saat ini.

Walaupun aku tak suka dengan semua itu, namun mau tak mau aku pun menjadi bagian dari orang-orang di dalamnya, karena beberapa teman sepermainan kami (aku dan suamiku) merayakan ulang tahunnya disana. Setiap kali aku berada disana, setiap kali pula tak henti-hentinya aku berpikir, bahkan menggeleng-gelengkan kepala.. ”apa yang sebenarnya mereka cari di tempat seperti ini ?” Sempat kutanyakan ke beberapa teman yang sering mengunjungi tempat itu, apa alasan dan tujuannya, dan mereka berkata : ”cari happy.. , lagi bete.. , pe-de-ka-te ama cewek.., bingung mau pergi kemana lagi.., mumpung cewek gw lagi keluar kota.., kebetulan nyokap bokap lagi keluar negeri..., diajak teman yang minta tolong untuk menemaninya, dsb..”

Mendengar semua alasan itu, lagi-lagi aku gelengkan kepalaku dan tak habis pikir.. Cari happy or lagi bete.. sesekali aja bolehlah.. tapi setahu aku mereka hampir setiap minggu dua kali pergi ke tempat itu.. pe-de-ka-te ama cewe atau bingung mau pergi kemana.. emm.. Jakarta sedemikian luas.. apa sudah habis dikelilingi oleh mereka sehingga mereka bosan ya..? tapi yang lebih mengerikan adalah ketika alasan itu adalah mumpung pasangan atau orang tua mereka sedang keluar kota atau keluar negeri.. karena... itu berarti kepergian mereka tidak direstui oleh pasangan dan orang tuanya.. ?? emm...
Otomatis pula otak bisnisku mulai berhitung.. kira-kira berapa uang yang harus mereka keluarkan dari koceknya, untuk membeli sebotol atau sepitcher minuman (beralkohol) ? 1 juta.. 2 juta..? Membayar mahal untuk sesuatu hal yang dapat merusak tubuh sendiri ? Dan tidak cukup rasanya pulang ke rumah sebelum pukul 01.00 pagi.. artinya tidur hanya 4-5 jam saja, dan besoknya harus beraktifitas lagi.. apa yang dapat diharapkan dengan kondisi seperti ini ? Jadi... apa alasan mereka pergi ke tempat seperti itu sebanding dengan semua akibat ini ?

Pernah suatu waktu, aku mengutarakan hal ini ke beberapa teman yang dalam seminggu bisa dua kali pergi ke tempat itu. Dan mereka menjawabku dengan sangat santai : ”yah.. nanti kalau sudah punya pasangan.. pasti bisa berhenti sendiri lah.. ” dan ada lagi yang menjawab : ”yah.. hidup itu musti ada belok-beloknya kan.. kalau lurus terus, ga asikk..”

Tapi.. yah.. semua keadaan seperti ini terjadi seiring dengan kemajuan jaman. Dari teman ke teman.. Bermula dari mencoba akhirnya menyukai.. Tak dapat berbuat apa-apa karena selalu diajak atau berada di lingkungan yang mendukungnya. Siapapun dapat menjadi bagian di dalamnya. Namun satu hal yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya. Teman... banyak hal yang dapat kita lakukan selama kita hidup di dunia ini... Masih banyak hal positif yang dapat kita lakukan yang juga tak kalah menyenangkan...

Nonton bioskop, karaoke, naik gunung, camping, ke mal, main futsal, main basket, volley, renang, ke pantai, ke cafe, ke warnet, nge-gossip, nulis, motret.. bukankah juga menyenangkan ????

Selasa, 06 Januari 2009

Berbagi Kasih Natal kepada Sesama

Natal kan tiba.. natal kan tiba..
Suasana syahdu mulai terasa saat memasuki bulan Desember
Sesyahdu hati kami ‘tuk berbagi kasih dengan para oma dan opa
Di Panti Werdha Melania, tepatnya di Jl. Pahlawan No.4, Rempoa – Ciputat.

Senangnya hati kami, dapat melanjutkan aktifitas bakti sosial kami yang ke-3, dimana kali ini kebetulan bertepatan dengan moment Natal, yaitu tanggal 20 Desember 2008. Sejak 1 minggu sebelum hari kunjungan kami ke Panti Werdha, kami telah sibuk menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari persiapan dana, pembagian tugas masing-masing, rencana acara serta hadiah dan kenang-kenangan yang akan kami bagikan ke seluruh anggota panti itu.

Walaupun sempat bingung memikirkan acara apa yang akan kami lakukan (maklum sebagian besar dari kami, mungkin ini kali pertama kami mengunjungi panti werdha), namun untungnya moment natal tak begitu menyulitkan kami untuk merancang acara. Menghias pohon natal, makan siang bersama rasanya cukup untuk mengisi acara baksos kami kali ini. Selebihnya.. biarkan suasana mengalir apa adanya… Sempat terpikir oleh kami, mungkin juga ada sesi curhat.. yah.. maklum oma opa biasanya suka sekali ngobrol… dan panjaaang… :)

Mengenai makanan yang akan menjadi hidangan makan siang bersama, kami berbagi tugas, dari 7 menu masakan, masing-masing dari kami mengambil bagiannya dengan sukarela dan sukacita. Dan untuk pohon natal yang rencananya akan digunakan sebagai acara pamungkas kami yaitu menghias pohon natal bersama, puji syukur bahwa ada diantara kami yang menyumbang, jadi kami tinggal melengkapi dengan hiasan-hiasannya saja… :)

Sebagai tambahan acara, persiapan mendadak untuk acara quiz telah kami siapkan pula plus hadiah kecil bagi setiap oma atau opa yang dapat menjawab pertanyaan yang kami berikan.

Kira-kira 30 menit sebelum pkl. 10.00, waktu yang kami sepakati untuk berangkat ke Panti Werdha, kami telah berkumpul di lokasi seperti biasanya. Karena lokasi cukup jauh, segera setelah barang-barang bawaan masuk semua ke dalam mobil, kami pun segera berangkat. Uugghh… lagi-lagi macet menghambat kami ‘tuk sampai di lokasi tepat waktu.. sehingga kami harus merubah sedikit rencana, yang semula akan diawali dengan kegiatan menghias pohon natal bersama, jadi langsung makan siang, karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang.. kasian oma opa nanti kelaparan…

Kedatangan kami disambut dengan hangat oleh seluruh anggota panti, baik pengelola panti dan para oma dan opa tentunya, yang sudah duduk rapi dengan mengenakan kaos seragam panti warna putih. Mereka menyanyikan lagu selamat datang, sebagai salam menyambut kedatangan kami. Tanpa berbasa basi terlalu lama, beberapa diantara kami segera membantu menyiapkan seluruh makanan yang kami bawa di meja makan.

Diawali dengan doa makan, kemudian makan siang pun segera kami santap bersama. Beberapa diantara kami membantu menyuapi makan oma atau opa yang sudah sangat sulit untuk makan sendiri. Dan ada beberapa juga yang harus kami antarkan ke kamar tidur, karena ada yang sedang sakit atau memang tidak dapat bangun dari tempat tidur. Haru dan bahagia tiada terkira kami rasakan saat itu…

Sembari oma opa menyantap makan siangnya ditemani dengan lagu-lagu natal yang diputar melalui CD Compo, beberapa diantara kami pun memasang pohon natal dan menghiasnya, karena rasanya sudah tak mungkin untuk melanjutkan acara menghias pohon natal bersama mereka, karena waktu yang tidak memungkinkan. Senang sekali rasanya bisa menghias pohon natal itu.. kebersamaan seperti ini rasanya sudah jarang kami temui bahkan di keluarga sendiri sekalipun. Tak berapa lama pun, pohon natal telah siap, cantik sekali warna hijau terang berbalut pita merah dan hiasan-hiasan nan menawan. Dan kami semua akhirnya selesai menyantap makanan kami.

Sebagai simbolis sah-nya pohon natal terang itu menghiasi aula panti, kami meminta salah satu perwakilan (oma atau opa), untuk menggantungkan hiasan bertuliskan “Merry Christmas” di pohon natal, sebagai tanda penghormatan kami kepadanya (yang kebetulan opa) sebagai anggota panti yang tertua.
Lengkaplah sudah pohon natal kami, dengan lampu berkelap kelip nan cemerlang, yang akan menjadi milik panti sebagai kenang-kenangan dari kami..

Setelah mereka semua kembai duduk rapi di kursi, kami pun melanjutkan acara quiz. Semula sempat tak yakin apakah para oma opa antusias mengikuti quiz dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan, namun dugaan kami salah.. mereka pandai sekali dalam menjawab dan sangat bersemangat. Senangnya….
Seselesai acara quiz, kami pun mulai bingung melanjutkan acara apa lagi, karena tak rela rasanya secepat itu kebersamaan kami berakhir, dan melihat mereka juga masih cukup bersemangat untuk bersama-sama dengan kami. Akhirnya kami pun mengajak oma opa, siapa saja untuk unjuk kebolehan.. menyanyi.. menari.. atau apalah.. karena menurut pengurus panti, mereka sangat senang bernyanyi…

Tanpa ba-bi-bu lagi, satu dua oma dan opa mulai angkat tangan untuk unjuk kebolehan. Diawali dengan seorang oma yang menyanyikan lagu jepang dan dilanjutkan dengan berpantun ria.. Wuiiihh… panjang kali pantun yang dibawakannya… satu.. dua.. tiga.. empat.. tak habis-habis pantun dia lantunkan, dengan hafal diluar kepala.. emm.. satu yang kami ingat “disana gunung disini gunung.. di tengah2 buah kenari, disana bingung disini bingung, menanti kekasih pujaan hati..” (hehe.. kalau gak salah ingat sih.. :).
Tak mau kalah, seorang opa pun maju ke depan, dan menyanyikan lagu Malam Kudus dalam bahasa batak. Yah.. walaupun kami tak mengerti bahasanya, namun kami sangat menikmati aksi dan suara opa itu.

Sudah tak ada lagi yang unjuk kebolehan, bingung lagi deh acara apa lagi ya.. untunglah salah satu pengurus panti segera melanjutkan acara dengan mengajak oma opa menari bersama.. dan CD lagu-lagu natal yang riang gembira pun kembali diputar… “Feliz Navidad.. feliz navidad.. “ beberapa dari kami maju ke tengah aula, membentuk dua lingkaran kecil, dengan bergandengan tangan satu sama lain, menggerakkan kaki dan sesekali berputar di tempat.. kemudian kami bergabung dalam satu lingkaran besar. Sementara yang lainnya tetap di tempat duduk dan bertepuk tangan mengikuti irama lagu.

Kira-kira 10 menit kami menari bersama, kami mengakhiri dan duduk kelelahan. Namun terlihat seorang oma masih sangat bersemangat menari.. bahkan nampak lebih kuat dibanding kami anak-anak muda. Dengan semangat terus melayani, salah satu dari kami pun jadi korban menemaninya menari… haha.. seru juga.. :)

Sebagai acara terakhir, kami membagikan bingkisan natal untuk para oma dan opa serta pengurus panti berupa parcel. Mereka sangat senang menerimanya.. terlebih lagi kami yang memberinya.

Dan beberapa dari kami sempat mengantar bingkisan ke salah satu oma yang sedang sakit di kamarnya. Kami mengobrol sangat seru sekali.. ternyata dia mantan seorang guru, dia ahli berbahasa Belanda dan Inggris. Kami pun diminta untuk tidak segan-segan meminta bantuan dia menterjemahkan tulisan atau bacaan bahasa Indonesia apapun ke dalam bahasa Belanda. Dan ternyata oma yang kami kunjungi itu, sekamar dengan oma yang tadi sangat antusias dengan aksi menari panggung. Dia pun dengan bangga menunjukkan salah satu sertifikat yang didapatnya dari lomba gerak jalan beberapa masa yang lalu. Yaah.. usia lanjut tak mematahkan semangat mereka untuk terus berkarya…

Waktu telah menunjukkan pukul 14.00, kebersamaan kami harus berakhir.. sedih juga rasanya berpisah dengan mereka.. namun mereka sudah cukup lelah dan perlu istirahat. Sebelum kami pulang, mereka menyanyikan lagu bersama ‘tuk ucapan selamat tinggal dan terima kasih… kalau dalam lagu yang mereka nyanyikan ada kata-kata “kamsia.. natur nuwun… terima kasih.. “ (siapa yang mengarang lagu ya.. lucu juga..) :)

Sebelum kami benar-benar pulang, kami sempat mampir untuk sekedar menengok dan memberi salam ke salah satu kamar yang memang khusus bagi oma atau opa yang perlu perawatan khusus…

Beberapa hal yang kami dapat dari kunjungan kami ke panti werdha itu adalah : usia lanjut bukan berarti tidak dapat melakukan apa-apa.. dan sebagaimana kami memperlakukan mereka dengan baik, sudah seharusnya pula kami melakukannya kepada orang tua kami.. karena setiap orang akan menjadi tua.. demikian pula dengan kita.. dan sampai kapan pun, setiap orang pasti mendambakan kasih sayang dan perhatian yang tulus.. seperti yang kami lakukan saat itu.

Kebersamaan yang kami rasakan sungguh indah tiada tara… Sampai bertemu lagi oma opa di lain kesempatan..

Jumat, 02 Januari 2009

Selamat Tahun Baru 2009

5..4..3..2..1… ppssssstt…. duar…duar.. suara letupan kembang api terdengar bertubi-tubi dan sebentar kembang api dengan gemerlap warna-warni pun terlihat indah bersama dengan bintang-bintang di angkasa yang gelap gulita malam itu...

Tanggal 31 Desember adalah tanggal yang dinanti-nantikan, malam pergantian tahun itu selalu siap menjadi moment yang tak ingin terlewatkan oleh setiap orang… Tempat hiburan, tempat makan/ restoran dan penginapan pun siap menanti datangnya panen uang, karena setiap orang pasti akan memburu tempat-tempat itu sebagai tempat singgah ‘tuk menghabiskan hari libur dan malam pergantian tahun bersama sanak saudara dan teman-teman. Bahkan mereka tak peduli dengan harga yang meningkat dua sampai tiga kali lipat dari harga normal, yang penting bisa “hepi..” :)

Sudah dua kali dalam 2 tahun terakhir, aku habiskan malam tahun baru di La Piazza – Kelapa Gading, bersama suami dan teman-teman, menunggu aksi kembang api spectacular yang digelar 15 menit menjelang pergantian tahun. 1 jam sebelum pkl. 00.00 malam, kami sudah menunggu di sebuah restoran, sambil makan malam bersama dengan ditemani lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan Ari Lasso, pengisi acara malam tahun baru malam itu, berbaur dengan suara gaduh terompet yang sesekali ditiup oleh beberapa pengunjung restoran, yang seakan tak sabar ingin membunyikan terompet pada jam yang sah (pkl 00.01 tentunya.. :) ).

Waktu menunjukkan pkl. 23.55, artinya 5 menit lagi menuju tahun yang baru. Sesekali aku berdiri dari kursi, memandang ke langit yang sesekali terlihat percikan kembang api yang mungkin dinyalakan oleh warga sekitar, yaahh… walaupun tak terlalu megah, tapi cukup bagus ‘tuk dilihat. Waktu terus bergulir, 2 menit lagi menuju pkl. 00.00, namun terlihat semua orang sudah berdiri dari kursi dan siap menonton pertunjukkan kembang api, dan beberapa diantaranya bahkan sudah siap dengan kamera digital, kamera handphone dan handycam, ‘tuk mengabadikan moment malam itu.

5..4..3..2..1… ppssssstt…. duar…duar.. suara letupan kembang api terdengar bertubi-tubi dan sebentar kembang api dengan gemerlap warna-warni pun terlihat indah bersama dengan bintang-bintang di angkasa yang gelap gulita. Suasana malam itu sangat meriah, suara letupan kembang api dan bunyi terompet disana sini.. sesekali kami bersorak serempak bak paduan suara ..”waaaah….” atau “wiiiiihhh….” serta keprok-keprok tepuk tangan , kala kembang api yang menyala sangat indah luar biasa.. Takjub.. dan decakan kagum dalam hati pasti dirasakan oleh setiap orang yang melihatnya.

Pemandangan kembang api itu memang membuatku terpesona, namun justru saat kualihkan pandanganku ke orang-orang di sekelilingku, rasa haru semakin kurasakan. Saat kulihat setiap orang mengarahkan pandangannya ke langit.. berdiri berdampingan dengan orang-orang terdekat, bahkan bergandengan tangan atau berpelukan satu sama lain.. dan angin malam yang berhembus tipis malam itu… aahh… malam yang sangat indah…. Dan kukembalikan arah pandanganku ke langit, dimana kembang api terus bercucuran tak henti… Setiap percikan kembang api yang tercurah ke bawah, bagaikan percikan harapan bagi setiap kami yang memandangnya. Harapan di setiap hati kami, yang tak terucapkan, namun terpendam dalam hati kami masing-masing. Adakah kami dapat menggapai setiap harapan itu.. ? Jawabannya tentu ada pada setiap usaha kita ‘tuk meraihnya…

Tahun yang baru.. tahun yang penuh perjuangan.. Karena dimana ada kehidupan, selalu ada perjuangan..
Mari kita berjuang ‘tuk menggapai setiap harapan yang kita miliki.. Bekerja keras, berpikir positif dan bersyukur selalu kepada Tuhan, kunci keberhasilan kita.

Selamat Tahun Baru 2009 sahabat-sahabatku.
Tuhan memberkati.

Selasa, 09 Desember 2008

Media Promosi Sederhana Tapi Efektif

Bingung mempromosikan produk ? Masalah dana..? Atau masalah media promosi..? Apakah ada media promosi yang sederhana tapi efektif... ? Tidak perlu bingung deh ......

Salah satu unsur yang kita kenal dalam Marketing Mix Strategy adalah “Promosi”. Adapun tujuan dari strategi promosi itu adalah menggerakkan para pembeli potensial dari tidak menyadari menjadi sadar untuk membeli. Dan media promosi yang paling sederhana tapi efektif adalah “diri sendiri”. Percayakah Anda..?

Pernah suatu waktu saya ditanya oleh seorang teman, yang kebetulan baru bertemu lagi dengannya, pada saat saya baru saja bergabung dengan salah satu perusahaan, setelah sempat sebelumnya di perusahaan lain namun di bidang yang sama yaitu perbankan.
“Sekarang kamu kerja dimana?” tanyanya.
“Di Bank ABCD”, jawab saya.
“Apa..?” tanyanya ragu seakan tak percaya dengan jawaban saya.
”A..B..C..D.. ” ujar saya sambil mengeja 4 huruf itu.
“Ooo...”, akhirnya dia mengerti.
”Koq Bank ABCD sih..?”, eh dia bertanya lagi.
“Memang kenapa?” ujar saya perlahan.
“Bank kecil bukan..?” tanyanya dengan nada sedikit berayun tinggi.
“Tapi akan jadi besar!”, jawab saya singkat, padat namun pasti.
“Ciee....” ujar teman saya dengan nada sedikit meledek.
”Bener koq memang bagus.. kamu pernah dengar produk tabungan ABCD gak, yang iklannya ada di televisi itu lho.. ! Produk itu banyak hadiahnya, namanya juga Tabungan Berhadiah Ganda... mau ikutan dapat hadiah gak..? bla..bla..bla ”.

Pembicaraan selanjutnya terserah Anda..! Mungkin saja pembicaraan tersebut akan berlanjut menjadi panjang, dan kita berpeluang untuk mempromosikan lebih banyak tentang produk-produk kita. Namun, tentunya kita harus cukup pengetahuan tentang segala sesuatunya, agar dalam menjawab pertanyaan tidak salah atau malah membingungkan. Cukup sederhana bukan..? Efektif kah..? Yah.. tergantung bagaimana niatnya kita untuk berbicara lebih banyak, memberikan penjelasan, sekaligus mempengaruhi target kita.

Di lain kesempatan, kira-kira 1 minggu setelah saya bergabung dengan Bank ABCD, saya harus mengurus pembukaan rekening Tabungan pribadi. Jujur saja, pada saat itu saya baru tahu bahwa ada yang namanya ”ATM XYZ”. Bagus, unik dan ngetrend, itulah kesan pertama saya mengenai ATM tersebut. Sebelum ATM itu jadi, saya langsung memberitahu kepada salah seorang teman saya, ”Di Bank ABCD ada ATM bagus lho.. , masa foto kita bisa muncul full satu kartu, fotonya juga bisa pilih sendiri lho, ya sesukanya gitu deh...bla..bla..bla..” Tidak lebih dari 2 hari, teman saya ingin ikut memiliki ATM tersebut, dan........ tambah pembukaan 1 rekening baru deh untuk Bank ABCD. Lumayaaaann..... :).

Sederhana bukan..? Yah mungkin ada yang berpikir bahwa pengalaman saya ini merupakan kebetulan saja. Kebetulan... ada teman yang bertanya tentang saya bekerja dimana sehingga saya dapat berbicara lebih banyak kepadanya, atau kebetulan juga teman yang saya ceritakan tentang ATM adalah teman dekat, jadi.. yah mungkin saja dia percaya apa pun yang saya bicarakan. Tapi.. tidakkah kita sadari, berapa banyak orang di sekitar kita, ada keluarga, teman, saudara, ... bukankah mereka berpotensi untuk menjadi target market kita ? Namun, semuanya kembali pada diri kita sendiri, apakah kita mau mempromosikan perusahaan dan produk-produk kita kepada orang lain ? Dan satu hal yang perlu diingat adalah apapun tanggapan mereka terhadap perkataan kita, ya harus diterima. Namanya juga usaha....... :). Apabila mereka menolak, tentu ada reason-nya, nah.. bukankah reason mereka justru dapat dijadikan masukan untuk perbaikan dan kemajuan kita ?

Jadi...... dimananapun kita berada, kalau kita berniat mendukung perusahaan tempat kita bekerja, maka promosi melalui diri sendiri .. ? Kenapa tidak .. ?!?!