Kamis, 06 November 2008

Rebranding Perusahaan + Rebranding Diri = ... ?

”Tempat ngobrol enak sambil ngopi, bisa internetan pula, enaknya dimana ya ?” ....
Starbucks dong..”
Kalau ... ”Tempat makan cepat saji yang enak, relatif murah, lengkap dengan mainan anak-anak, dimana tuh ?” ... ”Mc D lah ya...”
Nah... kalau... ”Logo gambar topi warna merah, apa tuh.. ?” ... ”Pizza Hut kan... ”

Masih banyak contoh merk barang atau perusahaan yang sangat kita kenal, yang bahkan hanya dengan melihat logonya saja, kita sudah tahu produk atau perusahaannya. Apabila sudah tercipta kondisi seperti ini, maka ini hal yang luar biasa dan merupakan asset yang tak ternilai harganya. Mengapa demikian ?

Brand atau merek adalah representasi dan asosiasi sebuah produk, baik kualitas, harga, nilai maupun gengsinya. Sepotong nama ini dapat berarti banyak. Brand adalah pukau, daya pikat, pesona sekaligus pembeda dari yang lain. Brand inilah yang akan dapat memikat orang hingga mengagumi, memburu dan membeli sebuah produk atau karya. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah produk hanyalah dianggap sama semuanya secara fungsional. Namun dengan brand yang kuat, harga produk dapat menjadi berlipat ganda.

Oleh karena brand telah terbukti dapat menciptakan nilai yang berharga bagi sebuah produk dan perusahaan, maka banyak perusahaan yang mulai melakukan rebranding, dengan tujuan utama tentunya adalah untuk memperkuat brand-nya di mata konsumen. Dibalik sebuah brand, terdapat pernyataan janji yang harus dipenuhi. Itulah sebabnya, rebranding pun bukanlah sekedar berganti nama atau logo. Melekat tugas berat didalamnya, dimana kita harus memastikan bahwa persepsi konsumen perlu kita giring untuk yakin dengan brand yang baru tersebut, tentunya dengan menciptakan pengalaman baru yang lebih menyenangkan dan memuaskannya.

Keberhasilan dari rebranding perusahaan tidak dapat dilepaskan dari rebranding diri dari setiap anggota organisasi. Seperti halnya, brand sebuah produk atau perusahaan sangatlah penting, maka diri kita pun harus memiliki brand (citra) yang baik. Kalau selama ini brand kita sebagai karyawan di sebuah perusahaan terkesan biasa saja, maka sudah saatnya kita perlu memperbaikinya.

Dengan rebranding diri, berarti kita menentukan mau seperti apa kita dilihat dan dipersepsikan oleh orang lain dan perusahaan. Kita ingin dikenal sebagai seorang ”pekerja keras” ? (tentu kita harus bekerja keras tanpa mengenal lelah), sebagai orang yang ”bijaksana” ? (tentu kita harus bijaksana dalam segala hal), sebagai orang yang ”pandai berkomunikasi” ? (tentu kita harus mencari cara yang efektif dan efisien dalam berkomunikasi)”, sebagai seorang yang ”suka menolong” ? (ya tentu kita harus selalu menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan)”, dsb.

Kita yang menentukan, kita yang lakukan apa yang menjadi harapan brand atas diri kita dan kita promosikan brand kita dengan cara konsisten melakukannya. Niscaya, rebranding diri akan membawa dampak positif bagi diri sendiri, orang lain dan perusahaan.
Saya senang, semua senang, perusahaan tenang (karena memiliki asset berharga, yang tidak hanya didapat dari brand perusahaan namun juga dari brand yang baik dari setiap anggota perusahaan). Dan sebaliknya, perusahaan senang, semua senang, saya pun tenang.

Jadi, rebranding perusahaan + rebranding diri = TOP banget deh !!