Kamis, 31 Oktober 2013

My New Life..New Journey..

Entah harus kumulai dari mana.. 
Begitu banyak kata yang ingin kuucap, begitu besar rasa yang ingin kuungkap, begitu tinggi rasa syukur yang ingin kupanjatkan.. Hanya melalui tulisan inilah kucurahkan segala kata, rasa, syukur dan terima kasihku untuk kisah hidupku yang luar biasa!

Tidak berlebihan rasanya bila kukatakan bahwa bagi seorang wanita, hamil, melahirkan dan mengurus anak merupakan sesuatu hal yang amazing!

Tak pernah terpikirkan sebelumnya, setelah lebih dari 10 tahun usia pernikahanku, akhirnya aku melewati juga satu fase ini.. Fase dimana menurut banyak orang, lengkaplah kodrat sebagai seorang wanita yaitu menjadi istri juga menjadi ibu bagi anak-anaknya. Mengapa sekian lama belum punya anak, pertanyaan yang sama berulang kali dipertanyakan teman-teman kepadaku.. dan jawabanku simple saja “belum siap”.
Jadi sekarang sudah siap?”, pertanyaan berikutnya...
Mmm..siap ga siap akhirnya harus siap juga kan?”, usailah pembicaraan setelah kata pamungkas ini kulontarkan.. hehe..

Bulan Januari 2013, melalui test laboratorium dan diagnosa dokter, aku dinyatakan hamil. Kaget, happy, bingung, campur aduklah perasaanku saat itu. Aku harus berperut besar sampai 9 bulan? Bagaimana dengan aktivitas sehari-hariku? Menjalankan tugas keluar kantor dan keluar kota, apa masih bisa? Aku akan mengurus baby dan membesarkannya? Sanggupkah aku? Jujur harus kukatakan, keraguan dan kekuatiranku saat itu rasanya lebih besar daripada rasa senang yang seharusnya ada...

Di tengah kegalauan diri ini, pada akhirnya hanya berserah dan berterima kasih kepada Tuhanlah yang menenangkanku.. Bersyukur bahwa Tuhan Yesus masih berkenan menitipkan seorang anak padaku..diantara banyak wanita diluar sana yang mungkin mengharapkan namun belum mendapatkannya.. Dan aku percaya calon anakku ini sengaja dititipkan Tuhan untuk menemani dan mengisi hari-hari dalam hidupku selanjutnya.. 

Sebulan, dua bulan, tiga bulan dan waktupun terus berjalan.. Sejak awal kehamilanku, aku bersyukur tidak mengalami mual dan muntah seperti pengalaman banyak wanita hamil lainnya. Hampir tidak ada yang berubah, aku bekerja di kantor seperti biasanya. Pergi pagi pulang malam, makan seperti biasanya, bahkan bertugas keluar kantor di weekend atau keluar kota (walau hanya seputar Bandung), masih kulakukan hingga usia kehamilanku 7 bulan. Di rumah pun naik turun tangga setiap hari karena kebetulan posisi kamar tidurku di lantai 2. Hanya saja memang mulai bulan ke 6, rasa lelah mulai cepat kurasakan, terutama kedua kakiku yang seringkali bengkak bila terlalu lama berdiri dan berjalan. Tapi secara keseluruhan, nyaris selama kehamilanku tidak ada kendala yang sangat berarti.. syukurlah..Thanks God, Thanks my baby.. ^^

Selama waktu berjalan, apakah kandunganku baik-baik saja? Tidak juga.. Sempat dua kali aku merasa sangat takut dengan diagnosis dokter yang mengharuskan aku melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Diagnosis pertama yaitu janinku terlihat agak kecil lingkar kepalanya. Ketakutanku pun mulai menghantui terlebih setelah membaca (searching) berbagai artikel di internet mengenai lingkar kepala janin yang cenderung kecil. Semakin banyak kubaca semakin ngeri jadinya.. kuputuskan untuk pasrah saja dan berdoa serta berharap semua akan baik-baik saja.. Dan, akhirnya hasil USG lengkap yang kulakukan menunjukkan bahwa ukuran lingkar kepala janinku masih dalam variasi normal walaupun memang agak kecil. Memang bayiku tergolong bayi yang relatif kecil, begitu sekilas perkataan dokter yang kuingat yang membuatku sedikit lebih tenang. Thanks God, Kau dengar doa dan permohonanku..

Kali kedua yang membuatku kuatir yaitu saat usia kehamilanku nyaris 9 bulan, yang artinya hampir saatnya melahirkan. Aku merasakan gerakan janinku yang mulai berkurang, tidak aktif seperti biasanya. Aku coba tanya ke beberapa teman, menurut mereka aku harus segera cek ke dokter. Awalnya aku menganggap biasa saja, tapi akhirnya kuputuskan untuk meng-sms dokter kandunganku, dan dia menyarankan untuk segera ke rumah sakit. Paniklah aku dibuatnya, dan tanpa berpikir panjang, pulang kerja pun aku langsung ke rumah sakit untuk memeriksanya. Ditangani oleh dokter kandungan lain, rekam jantung pun dilakukan untuk mengecek keadaan janinku.. Dan hasilnya...masih normal. Puji Tuhan..!

Namun kekuatiran dan ketakutanku tidak berhenti sampai tahap itu saja. Selanjutnya, menghadapi masa dimana aku harus operasi caesar untuk melahirkan bayiku.. Aku bertanya ke teman-teman yang sudah menjalani operasi caesar. Sakit apa tidak? Sakitnya seperti bagaimana? Berapa lama sembuhnya? Dll.. Mungkin sampai bosan mereka dibuatnya dengan bertubi-tubi pertanyaanku yang terkadang kekanak-kanakkan.. :- )

Dan, tibalah saatnya aku harus menghadapi juga hari yang ditunggu-tunggu...  
Operasi.. Oh tidaaakk!! Walaupun jauh-jauh hari aku sudah menyiapkan mentalku untuk menghadapi masa ini, tetap saja aku takut.. Membayangkan jarum bius lokal yang akan disuntikkan ke tulang belakang punggungku, yang menurut banyak orang rasanya sakittt.. Ouwhhh.. Belum lagi, pasca operasi, yang menurut kata banyak orang (lagi), masa pemulihannya agak lama dibandingkan melahirkan normal.

Selama masa kehamilanku dan jelang kelahiran babyku, aku sangat bersyukur memiliki keluarga, teman dan saudara yang begitu perhatian kepadaku. Tidak hanya bantuan memberi informasi dan menjawab setiap pertanyaanku seputar kehamilan dan melahirkan, mereka jugalah yang menguatkanku melalui perkataan dan doa hingga akhirnya aku merasa lebih siap menjalani operasi caesar.

Rabu, 16 Oktober 2013 malam, menjadi malam yang paling menegangkan seumur hidupku.. 
Di tengah keheningan malam itu, di kamar no. 220 A, RS Hermina Jatinegara, aku menangis sambil tak henti berdoa, bukan hanya karena rasa takutku menghadapi esok hari, tapi juga rasa haru yang luar biasa.. Akhirnya usai sudah masa penantian my baby di dalam rahimku dan dalam beberapa jam lagi ia akan segera melihat dunia bersamaku..

Bersambung...