Minggu, 11 Oktober 2009

Thalassaemia..oh Thalassaemia (part_2)

Kurang lebih 5 menit kami menunggu, akhirnya kami bertemu dengan Bapak Ruswandi di ruang meeting. Disana ada Bapak dan Ibu Ruswandi, dua orang ibu dan seorang anak muda sebagai anggota pengurus. Ternyata anak muda itu adalah juga penderita Thalassaemia. Walaupun dia sakit, terbukti bahwa penyakit tersebut tak membuatnya lemah, justru dia dapat berkarya melalui kontribusinya di yayasan tersebut.

”Kondisi dimana setiap saat ada saja penderita yang meninggal, sudah menjadi hal yang biasa bagi kami disini. Bahkan terkadang di antara mereka sering saling bertanya (dengan canda), siapakah yang akan meninggal lebih dulu..”, begitu diungkapkan Ibu Ruswandi. Mendengar perkataan itu, aku merinding.. bagaimana tidak..? kematian yang begitu ditakutkan oleh kebanyakan orang, menjadi hal yang biasa bagi mereka. Bahkan mereka sudah siap untuk menantikan kematian itu.

Kami terpana mendengar berbagai kisah yang diceritakan Bapak dan Ibu Ruswandi. Indonesia sungguh beruntung mempunyai orang-orang seperti mereka, yang begitu peduli dengan penderitaan orang-orang lain dan membantu meringankan penderitaan yang mereka alami. Dan, kami pun terpanggil untuk membantu mereka. Walaupun kami belum tahu apa yang akan kami berikan untuk meringankan beban mereka secara lahir batin.. dan walaupun panjang umur merupakan mujizat yang mungkin saja ada (harus kami amini), namun kami sungguh ingin memberikan yang terbaik bagi mereka, karena mereka juga berhak mendapatkan kebahagiaan di semasa hidupnya..

Dan melalui tulisan ini, adakah sahabat-sahabatku tergugah hatinya untuk membantu mereka..? Tidak ada yang lebih indah, daripada ketika hidup kita dapat menghidupkan orang lain yang membutuhkan..

Setetes Darah Berarti Buat Kami
Karya : Diah Rahayu Utami
(Penderita Thalassaemia yang meninggal 29-08-1990 usia 25 tahun)

Terlahir ke dunia...
Di antara berjuta-juta manusia,
Ada kebanggaan...kesedihan...harapan...
Kejenuhan... juga ketegaran...
Satu-satu.. berlalu....,
Berbaur dalam garis kehidupan...
Anugerah Yang Maha Kuasa.

Detak jantung berdegap
Menggerakkan denyut-denyut nadi,
Berpacu....melawan hidup..menentang maut
Suatu cobaan telah kuterima
Beban yang berkepanjangan..
.... Belum selesai...
Namun singkat namanya Thalassaemia
Denting jam berdetak...
Menyita hari-hari hidupku...

Di pembaringan... di jalanan...
Di tengah kesibukan....

Yang setiap saat kubutuhkan,...
Kukuatkan jiwa dan raga,
Lewat kesetiaan jarum-jarum kebajikan,
Yang bersiratkan merah darah...
Setetes darah orang-orang bijak,

Selama ini aku berangan-angan..
Ada suatu yang dapat menaklukkan...
Beban yang melekat di pundakku,
Namun, selama ini pula,
Belum nyata datang.. belum nyata,
Yang ada hanya harapan
Yang tak pernah menyajikan apa-apa,

Diantara FirmanMu Ya Tuhanku,
Kukembalikan daku,
Bahwa aku adalah milikmu..
Dan kuyakini FirmanMu, bahwa...
Dari Engkaulah beban yang ada di pundakku,
Dan dari Engkau jualah mujizat yang kudambakan

Kepada dunia..
Lihatlah mereka, saudaraku...
Penderita Thalassaemia
Mereka butuh ketegaran dan tetesan darah
”Setetes Darah Sangat Berarti Buat Kami”

Kepada sahabatku...saudaraku...
Mari...marilah...
Jalurkan tangan terbuka dengan muka tengadah,
Bacalah...ya Tuhan kami...
Jangan Engkau pikulkan beban yang berat..
Yang tak sanggup kami memikulnya...

Maafkanlah kami,
Ampuni kami... dan
Rahmati kami, Engkau penolong kami.

Hilangkanlah ketakutan kami..
Wahai Tuhannya manusia. Sembuhkan penyakit kami,
Engkau Maha Penyembuh,
Tiada kesembuhan melainkan...
KesembuhanMu... ya Tuhanku
KesembuhanMu yang tidak..
Meninggalkan penyakit.
Amin

Tidak ada komentar: