Sabtu, 11 April 2009

"Mesin Pembuat Lanjutan Cerita"

Setiap kami makan mie ayam di sebuah tempat makan di pinggir jalan, setiap kali itu pula kami didatangi oleh seorang penjual majalah yang memang mangkal disana. Biasanya aku tak pernah membeli majalah, karena aku takut tak sempat ‘tuk membacanya. Namun malam itu, dari sekian banyak majalah yang ditawari penjual itu, ada Femina, Cosmopolitan, Kartini.. entah mengapa aku malah mengalihkan perhatianku pada sebuah majalah yang rasanya sangat amat kukenal dan akrab dengannya.. sang tokoh yang mengingatkanku pada sebuah kenangan masa kecilku.. yah.. majalah Donal Bebek. Akhirnya kupilih majalah itu, seri ”Nostalgia Donal Bebek”, emm.. sungguh membuatku bernostalgia dengan masa kanak-kanakku..

Dengan perasaan tak sabar dan kangen rasanya, langsung saja kusobek plastik pembungkusnya dan kubaca bagian pertama yang berjudul : ”Mesin Pembuat Lanjutan Cerita”.
Emm.. aku sungguh tak salah pilih majalah nih.. walaupun hanya sebuah majalah anak-anak, tapi nyatanya ada beberapa pelajaran yang dapat aku ambil...

Donal Bebek dengan moncongnya yang panjang dan besar berteriak kesal, karena buku yang sedang asyik dibacanya sudah habis, yang artinya dia harus menderita selama tiga bulan untuk menunggu sampai seri berikutnya terbit.

Singkat cerita, dia bertemu dengan Lang Ling Lung – sang penemu apa saja, dan terciptalah sebuah mesin bernama ”Mesin Pembuat Lanjutan Cerita”. Sesuai dengan namanya, tentu saja mesin tersebut mampu membuat kelanjutan cerita apapun, dengan cara kita memasukkan buku atau majalah sebelumnya. Mesin ini bekerja seperti layaknya mesin pembaca masa depan. Senangnya Donal Bebek menerima mesin itu, karena dia tak hanya dapat membaca kelanjutan cerita buku yang sedang dibacanya, namun juga koran, buku dan majalah apapun yang dia inginkan.

Yah.. seperti kebiasaan Donal Bebek, sok pintar dan ceroboh.. berdasarkan beberapa analisa di koran yang dibacanya, dia langsung membeli beberapa saham, yang diyakininya bahwa harga akan mengalami kenaikan di kemudian hari. Namun, Kwik Kwek Kwak keponakan Donal Bebek yang cerdas ini justru melihat setiap kelanjutan cerita untuk waspada dan mencegah terjadinya hal-hal buruk yang akan terjadi, seperti pengrusakan sarang-sarang burung akibat proyek jalan raya Gober Bebek, bencana kebakaran di perusahaan susu, dan sebagainya. Donal Bebek yang tadinya tak peduli dengan pemikiran ketiga keponakannya, akhirnya ikut juga membantu, namun tentu dengan diiming-imingi kemungkinan bahwa Paman Donal akan menjadi Superhero dan diberi penghargaan, bujuk rayu Kwik Kwek Kwak kepadanya.

Melalui topik kisah ini, aku dapat mengambil sebuah pembelajaran bahwa dibalik keuntungan yang senantiasa kita pikirkan untuk diri kita, kita harus memikirkan pula kebaikan bagi orang lain. Saling menolong satu sama lain. Terlebih apabila kita sudah tahu bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak baik kepada sesama kita. Sehingga hidup kita dapat berjalan seimbang dan harmonis.

Lanjut cerita, setelah Donal Bebek dan ketiga keponakannya menjalankan beberapa aksi penyelamatan bencana dan beberapa kali mendapatkan hadiah karena perbuatannya, mereka senang sekali dan bahkan Donal Bebek dengan bangganya menyebut bahwa "sudah saatnya dia menjadi Superhero.. !"

Namun beberapa saat setelah itu, Donal Bebek yang kembali ingin tahu kelanjutan cerita dari mesin pembuat lanjutan cerita, dia kaget bukan kepalang, karena beberapa saham yang dibelinya beberapa waktu lalu antara lain saham di perusahaan Gober Bebek dan perusahaan margarin, yang dikiranya akan naik, malah turun. Selidik punya selidik, ternyata saat mereka mencegah berbagai bencana yang ada, hal itu turut mempengaruhi turunnya beberapa saham. Akibat pembatalan proyek jalan raya demi menyelamatkan kelestarian burung langka, Gober Bebek rugi milyaran, sehingga saham perusahaannya turun. Dan ketika kebakaran di perusahaan susu berhasil dipadamkan, membuat perusahaan margarin merugi, karena para konsumen lebih memilih membeli susu ketimbang margarin.

Cerita diatas mungkin terlalu didramatisir, yah.. namanya juga cerita khayal, semua kejadian dapat dibuat serba kebetulan, hehe... Namun ada hal penting yang aku dapatkan dibalik cerita ini, yaitu bahwa
betapapun hebatnya dan berjasanya kita laksana Superhero, namun kita tetaplah manusia biasa, yang tak pernah bisa melihat masa depan secara utuh. Superhero yang sesungguhnya adalah Tuhan - Sang Pencipta. Sehingga hanya Dialah sang ”Mesin Pembuat Cerita” dan Dia yang mampu menjadikan setiap cerita berakhir baik adanya.

Inilah kisah yang dapat aku bagikan ke sahabat-sahabatku semua.. emm.. jadi tak sabar membaca seri Nostalgia Donal Bebek berikutnya... (perlu mesin pembuat lanjutan cerita?? ) haha..

Tidak ada komentar: