Hari ini, Kamis, 17 Oktober 2013 adalah hari
pertama aku bersama Angel, putri kecilku.. Begitu banyak ucapan selamat dan doa
yang diberikan keluarga, sahabat dan teman-temanku atas kelahiran dirimu, nak..
Thanks so much yah semuanya...muach..muach..
Sore itu sekitar pukul 18.00,
aku baru bisa melihat Angel lagi setelah kelahirannya di pagi hari.
Ahh..akhirnya aku bisa memeluknya... Cantik, mungil, lucu dan menggemaskan,
begitulah kira-kira yang bisa kugambarkan tentangnya. Tak pernah kubayangkan
sebelumnya, di sebelah diriku tertidur seorang bayi.. dan itu anakku!
Walau tubuhku masih terasa
lemas, sakit di bagian perut yang membuatku sulit bergerak, serta haus tiada
tara karena aku masih puasa sejak kemarin malam, aku pun mulai mencoba
memberinya asi. Tapi, nampaknya asi ku masih belum keluar.. hiks..
”Ga apa-apa Bu, justru biar
dirangsang oleh bayinya..nanti juga keluar”, kata salah satu suster disana
berusaha menenangkanku..
Baiklah, kuiyakan saja apa kata
suster itu, yang pasti aku masih diliputi perasaan haru dan senang karena akhirnya bisa
memeluk putri kecilku...
Sekitar 2 jam aku bersama
putriku, akhirnya dia pun harus kembali ke kamar bayi untuk beristirahat,
karena di kamarku tidak boleh ada bayi menginap. Dan akhirnya, aku pun sudah
boleh minum, setelah 12 jam pasca obat bius diberikan. Perlahan namun pasti
kuteguk sampai habis gelas berisi teh manis dan air putih dalam botol itu.. Mmm..
legaaa...rasanya seperti di Surga.. hehe..lebay.com ahh.. (^^,)
Menjelang malam, seorang suster
datang ke kamar membawakan obat-obatan dan vitamin untukku serta menanyaiku,
”Bu, mau asi ekslusif atau dengan susu tambahan?”. Dengan pede aku menjawab,
”asi ekslusif yah sus..”. ”Baiklah Bu, berarti kita tidak berikan susu tambahan
ya buat dede-nya.. dan nanti setiap dede-nya haus atau menangis akan kita bawa
ke kamar ibu untuk diberi asi”. ”Oke makasih sus..”, jawabku mengakhiri
pembicaraan.
Dalam hati aku pun
bertanya-tanya, apakah asiku sudah keluar? Bagaimana kalau tidak keluar juga,
berarti putriku tidak minum? Memang sih katanya, bayi masih bertahan tidak
minum selama 2 hari. Tapiii...aku tidak ingin menunggu sampai selama
itu..kasian Angel pasti haus. Harus keluar..asiku harus keluar.., sebutku
berulang-ulang dalam hati.
Malam pun tiba, malam pertama
aku bersama Angel, tidak hanya malam ternyata, hingga subuh pun aku bersamanya,
hampir setiap 3 jam sekali. Suster selalu membawa Angel ke kamarku bila ia
menangis tanda kehausan. Dan..hingga subuh pun asiku belum keluar juga.. fiuhh.. :(
Hari pun berganti.. hari ke-2
kulalui bersama Angel dan pemulihan diriku pasca operasi. Sejauh ini, kondisiku
mulai membaik, aku sudah bisa berjalan sendiri walau masih agak terasa nyeri.
Namun, hingga hari ke-2 berakhir pun aku belum bisa memberi asi untuk Angel. Kuatir,
bingung, sedih kembali kurasakan saat itu. Aku bertanya ke teman-teman, apakah
normal kondisi seperti yang kualami ini.. Semuanya memberiku semangat untuk
tetap memperjuangkan asi untuk anakku. Yah..aku juga ingin memberi yang terbaik
untuk anakku..tapi bagaimana kalau hingga hari ke-3 juga belum bisa memberikan
minum untuk anakku?? Mulai galaulah aku saat itu. Apakah aku sudah bisa menjadi
seorang ibu, bahkan untuk memberinya asi pun aku tak bisa.. hikss..
Hingga akhirnya pada malam
menjelang tidur, masih seputar asi, aku curhat ke beberapa teman di bbm. Salah
satu teman (Roma), dia tidak hanya memberi
semangat tapi juga menyarankan aku untuk berdoa sambil menumpang tangan di
kedua payudaraku sambil berkata dan mengamini bahwa asiku akan keluar, percaya saja di dalam
nama Tuhan Yesus! Aku mengucap kalimat permohonan itu kepada Tuhan berulang kali sambil menangis..
Entah mengapa, perasaan aku saat itu sedih sekali... :'(
Esok pagi aku bangun dengan
kondisi tubuh yang semakin membaik dan berharap hari ini asiku akan keluar..
Sejak kemarin, berbagai cara sudah kuupayakan.. minum vitamin lancar asi dari
dokter, massage payudara seperti yang diajarkan oleh para perawat disana, minum
air hangat 30 menit sebelum memberi asi, makan sayur daun katuk
berantang-rantang, hehe.. Tapi apa daya, lagi-lagi hingga tengah
hari, asi pun belum keluar.. Akhirnya kuputuskan untuk memberikan susu tambahan
untuk Angel. Aku tidak tega membiarkannya haus selama 3 hari. Dan mulai sore
hari, Angel pun sudah mulai minum susu morinaga BMT dari rumah sakit.
Tapi aku tidak patah semangat.. Aku
masih ingin memperjuangkan asi untuk anakku. Jadi, walaupun Angel sudah diberi
susu, aku titip pesan ke suster untuk tetap membawa anakku kepadaku terlebih
dahulu bila ia menangis karena haus dan akan kuberi dia asi (walau hanya
kepura-puraan belaka). Karena menurut saran teman-teman, gak apa terus
diberikan ke bayinya untuk merangsang asi keluar. Dan hari ke-4 pun terlewati
sudah, lagi-lagi.. belum ada asi! Fiuhh.. :(
Menjelang hari kepulangan aku
dari rumah sakit, Angel pun dicek (lagi) kadar bilirubin. Ternyata hasilnya
melebihi standar (12), yaitu 12,9. Yah..terpaksa Angel belum boleh pulang dan
harus disinar dan dibawa ke ruang khusus (perina), beda lantai dengan kamarku..
Hiks..semakin jauh deh aku darinya.. Tapi khusus orang tua, diperkenankan untuk
menjenguknya kapan saja termasuk bila ingin memberinya asi. Hadeuhh...asi..asi..mana
asiku... :(
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar